Pengusaha India Investasi TAA Rp 1,3 Triliun

Deadline 4 Tahun, Rel KA Tanjung Enim-TAA 270 Km dan Coal Terminal

Pengusaha India Investasi TAA Rp 1,3 Triliun
INVESTASI - Alex Noerdin, Sukrisno, Harsh Yardhan Mishrha dan Ganeshan Varadarazan, saat melakukan penandatanganan HoA di kantor BKPM, Jakarta, Rabu (25/8). Foto: Agus Srimudin/JPNN.
Sementara, Gubernur Sumsel H Alex Noerdin mengatakan, investasi ini amat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Sumsel. "Selain proyek TAA dan coal terminal, ke depannya pengembangan proyek TAA juga akan mencakup pembangunan pelabuhan TAA dan kawasan industri. Besaran investasi untuk pelabuhan diperkirakan sebesar Rp 8 triliun, dan untuk pembangunan kawasan industri TAA diperkirakan sebesar Rp 54,271 triliun," terangnya.

Pembangunan jalan kereta api dan coal terminal sendiri, serta pengembangan kawasan TAA secara keseluruhan, diharapkan Alex dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Sumsel. "Diperkirakan, proyek pembangunan ini akan membuka sekitar 100 ribu lapangan pekerjaan," kata Alex menambahkan.

Sementara itu, Kepala BKPM Gita Wirjawan mengatakan, Sumsel sendiri merupakan salah satu dari tujuh provinsi regional champions yang diumumkan oleh BKPM awal tahun ini. Tujuannya, agar pemerintah daerah sudah siap mengakselerasi investasi di daerahnya. "Melalui program ini, BKPM memberikan pelatihan, exposure ke forum dan media internasional, serta fasilitasi intensif dengan para calon investor, termasuk juga membantu pengemasan proyek yang ditawarkan," kata Gita.

Penandatanganan HoA ini sendiri, menurut Gita, merupakan salah satu wujud kerjasama pemerintah dan swasta dalam membangun infrastruktur di daerah. "Saya amat senang, karena salah satu dari provinsi regional champions berhasil mewujudkan rencana pembangunan rel kereta api yang sudah lama tertunda," ujarnya.

JAKARTA - Pembangunan megaproyek Tanjung Api Api (TAA) akhirnya menemui titik terang. Pasalnya, investor asal India dari PT Adani Global bersama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News