Pengusaha Terjun ke Politik Dicap Pembohong

Pengusaha Terjun ke Politik Dicap Pembohong
Pengusaha Terjun ke Politik Dicap Pembohong

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat Psikologi Politik Hamdi Muluk menilai stigma negatif masyarakat kepada kalangan pengusaha yang berkecimpung di dunia politik perlu diubah. Pasalnya, tidak semua pengusaha terjun ke dunia politik dengan niat untuk semakin memperkaya diri.

"Kita selalu curiga orang kaya pasti tidak jujur. Padahal tidak semua orang kaya akan berpikir bisnis, tapi juga untuk kepentingan umum," ujarnya dalam acara diskusi Redsbons bertajuk 'Mahalnya Ongkos Nyapres' di Cikini, Jakarta, Sabtu (25/1).

Ia mencontohkan mantan Wali Kota New York, Amerika Serikat, Michael Bloomberg yang berlatar belakang pengusaha sukses. Bloomberg, kata Hamdi, mengeluarkan dana pribadi USD700 juta untuk kepentingan umum. Ia juga mendanai kampanyenya dengan uang sendiri sebesar USD 120 juta.

Menurut Hamdi, di Indonesia ada juga pengusaha seperti Bloomberg. Salah satunya, pemilik Bank Mayapada, Tahir yang menyumbangan dana jutaan dollar ke Bill Gates Foundation. Begitu juga Sudamex, pengusaha kacang Garuda yang sukses karena kerja keras, manajemen yang bagus dan perencanaan yang matang.

"Mereka harusnya didorong untuk nyapres, begitu juga orang orang kaya atau filontropis. Dorong mereka menjadi negarawan, bukan berhenti pada profesi bisnis semata," tambahnya.

Namun, lanjut Hamdi, rekam jejak pengusaha tersebut tetap perlu dilihat. "Siapapun dia harus dilihat track recordnya," ujar pengamat jebolan Universitas Indonesia (UI) ini.

Dalam kesempatan yang sama, politisi Partai Golkar, Indra J Piliang mengatakan bahwa keterlibatan pengusaha dalam dunia politik bukan hal baru. Organisasi politik pertama di Indonesia, Sarekat Islam (SI) yang berdiri tahun 1912 berawal dari sebuah perkumpulan pengusaha Muslim.

Mereka terjun ke politik karena resah dengan kondisi pemerintahan yang tidak stabil. Kondisi tersebut merugikan bagi usaha mereka.

JAKARTA - Pengamat Psikologi Politik Hamdi Muluk menilai stigma negatif masyarakat kepada kalangan pengusaha yang berkecimpung di dunia politik perlu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News