Peningkatan Aktivitas Silangit Kerek Pariwisata Danau Toba

Peningkatan Aktivitas Silangit Kerek Pariwisata Danau Toba
Pesawat milik Garuda Indonesia saat mendarat di Bandara Silangit, Tapanuli Utara. Foto: Sumut Pos/JPNN

jpnn.com, TAPANULI UTARA - Pariwisata di Danau Toba makin bergairah. Itu terlihat dengan meningkatnya aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Silangit.

Sampai dengan kuartal III/2017, aktivitas penerbangan di bandara yang terletak di Kabupaten Tapanuli Utara itu mencapai sebanyak 2912 pergerakan. Angkanya meningkat 29 persen dibandingkan kuartal III/2016.

“Rata-rata ada 14 pergerakan pesawat baik penerbangan domestik dan internasional setiap hari. Pesawat yang dilayani adalah jenis pesawat A320, CRJ1000, AT72 dan B737-500. Dengan pergerakan penumpang lebih dari 200.000 penumpang. Target tahun ini dapat mencapai 250.000 penumpang atau naik 60 persen dari tahun 2016,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus Santoso.

Target tersebut akan segera menjadi kenyataan. Maklum, terhitung 1 Desember 2017, Batik Air resmi meramaikan penerbangan di Bandara Silangit.

Dengan menggunakan pesawat tipe Airbus A320-200 NEO yang dapat mengangkut 12 penumpang kelas bisnis dan 144 penumpang kelas ekonomi, Batik Air melayani rute penerbangan Soekarno Hatta – Silangit dengan frekuensi 1 kali per hari. "Sejak dicanangkan Presiden Joko Widodo dari bandara perintis menjadi bandara komersial tahun 2016 lalu, perkembangan Bandara Silangit memang sangat pesat. Apalagi 1 Desember 2017 Batik Air juga telah membuka rute penerbangan Jakarta -Silangit," ujarnya.

Menurut Agus, peningkatan lalu lintas pesawat dan penumpang tersebut tentunya juga harus dibarengi dengan peningkatan keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan selaku regulator penerbangan Indonesia menyatakan kesiapannya untuk melakukan pengawasan sehingga tiga hal tersebut dapat dilaksanakan dan ditingkatkan dengan baik.

"Kami siap mengawasi dan menjaga keselamatan penerbangan, tidak hanya di Silangit tapi juga di seluruh Indonesia. Bulan Oktober lalu kami baru menjalani audit keselamatan USOAP oleh Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) dan kami mendapat nilai yang sangat bagus yaitu 81, 15 persen. Nilai itu di atas rata-rata nilai negara-negara lain dan menandakan bahwa keselamatan penerbangan di Indonesia sangat baik," lanjut Agus Santoso.

Untuk itu Agus meminta semua pihak dapat bekerjasama demi meningkatkan keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan sesuai aturan-aturan penerbangan nasional dan internasional yang berlaku. Apalagi pemerintah sedang mengembangkan Danau Toba sebagai salah satu objek wisata internasional selain Bali.

Pariwisata di Danau Toba makin bergairah seiring meningkatnya aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Silangit di Kabupaten Tapanuli Utara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News