Penjaga Kuburan Bermimpi Ketemu Arwah Mahasiswi yang Minta Rahimnya Dikembalikan

Penjaga Kuburan Bermimpi Ketemu Arwah Mahasiswi yang Minta Rahimnya Dikembalikan
Pengacara keluarga LNS Yan Mangandar (kanan) bersama kakak kandung LNS, Mey Susanti (kiri) bertemu dengan penjaga makam Lalu Alimudin (tengah), di TPU Karang Medain. Foto: ANTARA/HO/Pengacara BKBH Unram

"Kami juga sudah jelaskan, mereka bingung, tadinya mereka berharap besar, bahkan siap melakukan penggalian ulang, tetapi bagaimana cara memenuhi permintaan itu, karena ini di luar kuasa kami," ujarnya.

Karena itu, pihak keluarga dikatakan telah meminta maaf kepada Alimudin beserta penggali makam yang mengalami sakit. Doa pun telah dipanjatkan di makam LNS.

"Keluarga mendoakan agar tidak ada hal buruk yang kembali menimpa pengurus makam. Seandainya mengalami lagi, mungkin nanti kami bantu rukiah, ini memang di luar logika, kita bingung juga harus bagaimana," kata Yan.

Autopsi jenazah LNS dilaksanakan pada Senin (3/8), dengan menggali makamnya yang berada di TPU Karang Medain, Kota Mataram.

Autopsi dilaksanakan tim dokter forensik dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda NTB dan Universitas Mataram.

Proses autopsi jenazah dilaksanakan sesuai dengan permintaan keluarga almarhum LNS.

Menurut pihak keluarga, ada hal yang janggal dari kematiannya hingga muncul dugaan bahwa LNS meninggal bukan disebabkan karena gantung diri.

Kejanggalan itu didapatkan mulai dari proses memandikan jenazah sampai pemakamannya di TPU Karang Medain, Kota Mataram, pada Minggu (26/7) lalu.

Setelah arwah mahasiswi itu datang dalam mimpinya, penjaga kuburan tersebut jatuh sakit. Tiga orang penggali makam juga senasib.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News