Penjara Rahasia CIA Libatkan 54 Negara

Penjara Rahasia CIA Libatkan 54 Negara
Penjara Rahasia CIA Libatkan 54 Negara
Karena itu, dalam laporannya, OSF menuntut pemerintah 54 negara yang terlibat dalam program penjara rahasia CIA itu mempertanggungjawabkan tindakan mereka. Apalagi, para tersangka teror tersebut diyakini mendapat perlakuan tak manusiawi (baca: disiksa) selama mendekam di penjara rahasia CIA itu. Hingga kemarin CIA masih bungkam atas laporan bertajuk Globalizing Torture tersebut.

OSF menyatakan bahwa dalam menyusun laporan itu, mereka dibantu oleh sumber-sumber tepercaya. Termasuk, beberapa organisasi HAM yang memiliki reputasi baik. Dalam laporannya itu, OSF menyebut negara-negara sekutu dekat AS sebagai mitra utama dalam program penjara rahasia tersebut. Yakni, Australia, Kanada, Jerman, Inggris, dan Irlandia.

"Negara-negara yang terlibat program penjara rahasia itu melakukan ekstradisi tanpa proses legal dan dengan mudah menyerahkan tersangka teror yang tertangkap di wilayah mereka ke AS untuk ditahan dan diinterogasi," urai OSF. Dalam laporannya, organisasi tersebut juga melampirkan data 136 individu yang sempat mendekam di penjara rahasia CIA.

Selain negara-negara sekutu, ternyata AS juga melibatkan banyak negara lain yang bahkan tidak memiliki hubungan diplomatik. Salah satunya adalah Iran. Sumber OSF itu menyatakan bahwa Iran menyerahkan sejumlah tersangka teror ke tangan AS melalui Afghanistan. Jadi, Teheran tetap tidak berhubungan langsung dengan Washington.

WASHINGTON--Aktivitas dan manuver CIA (dinas intelijen AS) di berbagai belahan dunia sudah didengar oleh banyak orang. Informasi terbaru justru menyebut

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News