Penjara Rahasia CIA Libatkan 54 Negara

Penjara Rahasia CIA Libatkan 54 Negara
Penjara Rahasia CIA Libatkan 54 Negara
Sebanyak 54 negara yang terlibat dalam program penjara rahasia CIA itu memang tidak seluruhnya berperan aktif. Beberapa di antaranya tidak ikut melakukan penangkapan tersangka teror, tetapi menyediakan fasilitas yang bisa digunakan sebagai penjara rahasia CIA. Ada juga negara-negara yang hanya meminjamkan bandara atau pangkalan udaranya sebagai sarana ekstradisi tahanan atau tersangka teror CIA.

Beberapa negara, ungkap OSF, juga tidak terlibat secara penuh. Mereka hanya meminjamkan pakar intelijen atau pejabat tertentu untuk membantu CIA melacak tersangka teror di berbagai negara. Sebagian besar pemerintahan yang terlibat dalam misi rahasia CIA itu meminjamkan informan atau juru interogasi dan mengirimkan mereka ke penjara-penjara rahasia AS.

"AS dan sekutunya tak menerapkan prosedur investigasi efektif saat menjalankan program penjara rahasia itu," kritik OSF. Menurut organisasi yang diprakarsai miliarder George Soros itu, Presiden Barack Obama pun tidak tegas. Pada 2009, dia memerintahkan agar CIA menutup seluruh penjara rahasia yang mereka kelola. Tapi, perintah itu tidak mencakup praktik penahanan para tersangka teror.

Sebagian besar negara yang terlibat dalam misi rahasia CIA tersebut, selain sekutu AS selama ini, berada di Eropa. Antara lain, Denmark, Finlandia, Italia, Polandia, Spanyol, Swedia, dan Turki. Dua negara yang terletak di luar Eropa adalah Thailand dan Afrika Selatan. Sejauh ini, baru Kanada yang minta maaf atas keterlibatannya. Sedangkan Swedia, Australia dan Inggris mengaku siap memberikan kompensasi kepada tersangka teror. (AFP/RTR/CNN/hep/dwi)

WASHINGTON--Aktivitas dan manuver CIA (dinas intelijen AS) di berbagai belahan dunia sudah didengar oleh banyak orang. Informasi terbaru justru menyebut


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News