Penjelajahan ke Ujung Tata Surya Nantinya Bisa Ditempuh Kurang Dari 10 Tahun

Penjelajahan ke Ujung Tata Surya Nantinya Bisa Ditempuh Kurang Dari 10 Tahun
Penjelajahan ke Ujung Tata Surya Nantinya Bisa Ditempuh Kurang Dari 10 Tahun

Lembaga Antariksa AS (NASA) telah mulai menguji konsep penerus penjelajahan Matahari selebar 40 kilometer yang bisa mengirim pesawat ruang angkasa ke ujung tata surya dalam waktu kurang dari 10 tahun.

Hasil tes ini akan menyediakan data modeling untuk Sistem Transit Cepat Elektrostatik Heliopause(HERTS) atau ‘E-Sail’ yang akan memanfaatkan angin Matahari untuk melakukan perjalanan ke ruang antar bintang.

Pesawat ruang angkasa terakhir yang mencapai ‘heliopause’ -wilayah luar dari sistem tata surya di mana ruang antar bintang dimulai -adalah Voyager 1, yang hampir butuh 35 tahun untuk melakukan perjalanan itu.

Para ilmuwan berharap, pengembangan HERTS bisa menghasilkan ‘E-Sail’ yang bisa membuat perjalanan ruang angkasa ini menghabiskan waktu tempuh kurang dari sepertiga perjalanan normalnya.

"Matahari melepaskan proton dan elektron ke dalam angin matahari dengan kecepatan yang sangat tinggi -400-750 kilometer per detik," kata Bruce Wiegmann, seorang insinyur di ‘Advanced Concepts Office’ dan peneliti utama untuk E-Sail.

“E-Sail akan menggunakan proton ini untuk mendorong pesawat ruang angkasa. Penelitian kami menunjukkan bahwa misi penyelidikan antar bintang yang didorong oleh E-Sail bisa melakukan perjalanan ke heliopause dengan waktu di bawah 10 tahun,” jelasnya.

Bruce menyambung, "Ini bisa merevolusi hasil ilmiah dari jenis misi ini."

Alih-alih melakukan penjelajahan matahari biasa yang menggunakan tekanan angin matahari untuk melakukan perjalanan melalui ruang angkasa, HERTS akan menggunakan muatan listrik proton di dalam angin.

Lembaga Antariksa AS (NASA) telah mulai menguji konsep penerus penjelajahan Matahari selebar 40 kilometer yang bisa mengirim pesawat ruang angkasa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News