Penjelasan Lengkap Coki Aritonang setelah Dijewer & Diusir Edy Rahmayadi, Ternyata

Penjelasan Lengkap Coki Aritonang setelah Dijewer & Diusir Edy Rahmayadi, Ternyata
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat memberikan sambutan dalam penyerahan bonus kepada atlet PON XX Papua, di Aula Tengku Rizal Nurdin rumah dinas gubernur, Senin (27/12). Foto: Dok Dinas Kominfo Sumut

"(Pelatih) biliar," jawab Coki.

Edy pun lalu mengatakan bahwa Coki tak pantas untuk menjadi seorang pelatih.

"Tak cocok jadi pelatih ini," ujar Edy.

Pria kelahiran 10 Maret 1961 itu lantas menjewer telinga Coki.

Coki pun langsung keluar dan meninggalkan Edy serta peserta yang hadir. 

Setelah itu, Edy meminta KONI dan Dispora untuk mengevaluasi cabang olahraga biliar.

"Evaluasi, Kadispora, Ketua KONI, yang tak pantas, tak usah dipakai lagi," tegas Edy.

Dalam acara tersebut, Edy menyerahkan bonus kepada 148 orang atlet dan pelatih. Bonus yang diberikan mencapai Rp 11 miliar.

Edy Rahmayadi mengatakan bonus tersebut merupakan penghargaan atas perjuangan para atlet yang telah mengharumkan nama Sumut di level nasional.

Edy menyebut mereka yang mendapat bonus itu merupakan para atlet dan pelatih dari 29 cabang olahraga (cabor) peraih medali di PON Papua.

Pelatih biliar bernama Khoiruddin Aritonang atau Coki Aritonang dijewer dan diusir Gubernur Sumut Edy Rahmayadi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News