Penjual Batagor Masih Ketakutan

Penjual Batagor Masih Ketakutan
Penjual Batagor Masih Ketakutan

jpnn.com - TASIK – Sudah enam hari, Iwan (39) “tinggal” di Mapolres Tasikmalaya. Pedagang batagor ini belum berani pulang ke rumahnya di Ciomas, Mangunreja karena masih was-was. Terlebih batagor yang dijualnya dianggap penyebab keracunan masal warga Sukasukur.

“Yang bersangkutan masih di sini dan belum bersedia dipulangkan,” ujar Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Auliya Rifqie A Djabar saat dihubungi Radar Tasik (Grup JPNN) kemarin (20/6).

Auliya menjelaskan, soal penyebab pasti keracunan masal, sampai kemarin, pihaknya belum mendapatkan kesimpulan, karena menunggu hasil pemeriksaan laboratorium dari sampel muntahan korban-korban keracunan.

Terpisah, Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya Atang Sumardi mengatakan hingga Jumat (20/6) sore jumlah pasien penderita keracunan yang masih dirawat di RSUD Kabupaten Tasikmalaya tinggal dua orang.

“Info terakhir hari ini 11 orang dipulangkan karena kondisinya sudah dinyatakan sehat.  Sisanya tinggal dua orang,” ujar Atang.

Soal biaya puluhan pasien yang (sebelumnya) dirawat di RSUD Kabupaten Tasikmalaya dan Rumah Sakit Tinawati, hingga kemarin sore, ujar Atang, pihaknya belum menerima laporan tagihannya. “Memang belum dihitung. Rencananya hari Senin (23/6) akan dilakukan penghitungan biaya administrasi untuk mengetahui nominalnya,” ujar Atang.

Dalam kesempatan lain Bupati Tasikmalaya H Uu Ruzhanul Ulum mengatakan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya bertanggung jawab penuh memberikan pengobatan gratis bagi seluruh korban keracunan.

“Ini musibah. Jadi yang dikedepankan sisi kemanusiaannya dengan memberikan pertolongan. Soal biaya pengobatannya, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya bertanggung jawab penuh,” ujarnya.

TASIK – Sudah enam hari, Iwan (39) “tinggal” di Mapolres Tasikmalaya. Pedagang batagor ini belum berani pulang ke rumahnya di Ciomas,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News