Penjualan Properti Diyakini Bakal Meningkat Usai Pemilu

Penjualan Properti Diyakini Bakal Meningkat Usai Pemilu
Pembangunan perumahan di Kota Batam, Kepulauan Riau. Foto: batampos.co.id / dalil harahap

jpnn.com, BATAM - Pasar penjualan properti di Batam, Kepulauan Riau, agak melambat memasuki penyelenggaraan pemilihan umum Presiden (pilpres) pada April mendatang.

Sempat melonjak pada akhir 2018 hingga awal 2019, tapi sekarang banyak pemilik modal atau pebisnis menunda berinvestasi di properti karena menunggu hasil dari pilpres, makanya diyakini penjualan properti akan meningkat usai pemilu.

"Situasi perekonomian mulai membaik. Tapi banyak yang masih menunggu hasil pilpres. Kira-kira itulah penyebabnya, maka banyak pebisnis yang simpan cash dulu sambil melihat siapa yang terpilih nanti dan seperti apa kinerja kedepannya," kata Principal Promax Batam City, Pandu Dinata Pramono, Selasa (26/3).

Menurut Pandu, pebisnis baru bisa merencanakan investasinya setelah tahu apa langkah-langkah kebijakan dari pemimpin baru yang dibutuhkan dalam menggairahkan pertumbuhan ekonomi Indonesia." Setelah tahu, pebisnis baru bisa berencana, apakah taruh modal di aset ataukah di bisnis," paparnya.

Di sisi lainnya, pemerintah pusat belum memiliki aturan baku tentang nasib Badan Pengusahaan (BP) Batam. Wacana penerapan Walikota Batam sebagai ex-officio Kepala BP Batam belum menunjukkan tanda-tanda rampung hingga saat ini, padahal tenggat waktunya tinggal sebulan lagi.

"Di BP Batam juga belum jelas statusnya. Sehingga banyak pengerjaan jalan jadi terhenti, contoh jalan yang mau ke Nuvasa Bay di Nongsa itu. Kita belum tahu nanti kebijakan pemerintah baru nanti seperti apa. Ini yang membuat pebisnis dan pemilik modal masih menunggu dan melihat hasil pilpres dan keputusan pemerintah pusat," paparnya.

Senada dengan Pandu, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Batam, Achyar Arfan mengatakan bahwa pengembang properti juga menunggu hasil pilpres sebelum menentukan arah perencanaan pembangunan properti.

Sedangkan untuk rumah yang diminati, sekarang banyak masyarakat Batam yang jatuh cinta dengan rumah yang mendapat fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) karena harganya yang terjangkau daya beli.

Pasar penjualan properti di Batam, Kepulauan Riau, agak melambat memasuki penyelenggaraan pemilihan umum Presiden (pilpres) pada April mendatang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News