Penjualan Rumah Melambat

Penjualan Rumah Melambat
Penjualan Rumah Melambat
SURABAYA - Hasil survei Bank Indonesia (BI) kuartal II 2012 menunjukkan bahwa meski harga rumah di 14 kota besar naik, namun volume penjualannya turun. Kondisi tersebut diperkirakan oleh kalangan pelaku usaha yang tergabung dalam Real Estat Indonesia (REI) berlanjut di kuartal III 2012 akibat pelaksanaan aturan loan to value (LTV) 30 persen dalam penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

   

Survei Harga Properti Residensial BI menyebutkan kenaikan harga rumah secara tahunan (year on year) mencapai sebesar 3,68 persen. Yang diakibatkan tiga faktor yakni kenaikan harga bahan baku, upah pekerja, serta masih mahalnya biaya perijinan. Kondisi tersebut juga mengakibatkan penjualan rumah pada kuartal II 2012 juga mengalami penurunan 4,55 persen dari tiga bulan pertama tahun ini.

Survey BI menunjukan KPR masih mendominasi pembelian rumah karena itu diperkirakan penjualan di kuartal III akan melambat dikarenakan aturan FLPP, kenaikan harga rumah, serta momen Lebaran. Kondisi tersebut menjadikan pelaku usaha mempersiapkan diri untuk menghadapi penurunan penjualan.

Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Eddy Ganefo menambahkan bahwa masa tahun ajaran baru dan Lebaran yang berdekatan bisa menyebabkan penjualan pada Juli hingga Agustus anjlok hingga 50 persen ketimbang bulan biasa. Terutama untuk segmen rumah menegah yang mendapatkan subsidi dari pemerintah.

SURABAYA - Hasil survei Bank Indonesia (BI) kuartal II 2012 menunjukkan bahwa meski harga rumah di 14 kota besar naik, namun volume penjualannya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News