Penonaktifan KBRI Damaskus Tunggu Perkembangan Situasi
Ketika Konflik di Suriah Tidak Kunjung Redam
Minggu, 10 Juni 2012 – 08:21 WIB
JAKARTA - Situasi keamanan di Suriah terus memanas. Di tengah gejolak itu, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) sudah menyiapkan skenario terburuk seandainya KBRI Damaskus terpaksa harus ditutup sementara. Namun, saat ini mereka masih fokus menyelematkan WNI yang berada di tengah konflik bersenjata. Untuk sementara, Tene mengatakan kondisi di sekitar KBRI relatif masih aman. Kalaupun ada gejolak, tidak separah di kawasan-kawasan Suriah lainnya yang sampai menewaskan puluhan warga sipil.
Juru bicara Kemenlu Michael Tene di Jakarta kemarin (9/6) menuturkan, skenario terburuk jika konflik di Suriah meluas dan mengancam keselamatan staf KBRI, maka tidak ada opsi lain untuk menonaktifkan sementara KBRI Damaskus. Kasus seperti ini pernah terjadi di KBRI Tripoli, Libya. Ketika gejolak pelengseran Moamar Khadafi memuncak, staf KBRI Tripoli diungsikan sementara ke KBRI Tunis.
Di tengah pengamatan keamanan setempat, Tene meneturkan penutupan sementara sebuah KBRI karena kondisi keamanan, wajib mempertimbangkan beberapa faktor. Diantara yang paling pokok adalah, seluruh WNI selain staf KBRI harus dievakuasi lebih dulu. "Tidak mungkin staf KBRI diungsikan dan meninggalkan sejumlah WNI," katanya.
Baca Juga:
JAKARTA - Situasi keamanan di Suriah terus memanas. Di tengah gejolak itu, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) sudah menyiapkan skenario terburuk seandainya
BERITA TERKAIT
- DPR Dorong Pemerintah Perkuat Diplomasi untuk Perdamaian di Timteng
- Militer Israel Klaim Bunuh Pentolan Jamaah Islamiyah Lebanon
- 1.119 WNI Berhasil Direpatriasi dari Kawasan Berbahaya Sepanjang 2023
- Xi Jinping Ingin China Jadi Mitra Amerika, Bukan Pesaing
- Guru Besar UI Khawatirkan Dampak Konflik Timur Tengah terhadap Indonesia
- Indonesia Jalin Program Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa