Pentas Apik Teater Sendratasik Unesa

Pentas Apik Teater Sendratasik Unesa
Pementasan Teater Sendratasik. FOTO : Jawa Pos

jpnn.com, SURABAYA - Pementasan drama musikal bertajuk Orang Kaya Baru persembahan Teater Sendratasik pada Rabu malam (12/9) lalu benar-benar meriah. Tak hanya jalan ceritanya saja yang menarik, penataan dekorasi pun terlihat serius.

Cerita pementasan diawali dengan kisah Rizky Rangga Diputra yang berperan sebagai Jordana Milasantana Brantayudha Manggala Blantika. Dia merupakan pria yang bukan dari golongan elite. Dia mendadak kaya karena mendapat warisan dari ayahnya yang seorang pedagang kaya. Tuan Jordana diceritakan berusaha keras mengimbangi gaya hidup para bangsawan di Batavia. Dia bahkan mengundang banyak ahli seni ke kediamannya yang mewah.

Mulai guru seni musik, pencak silat, tari, sampai filsafat. Dia juga memesan busana mewah dari desainer ternama di Batavia. Dalam alur cerita teatrikal yang memiliki judul asli Le Bourgeois Gentilhomme karya Moliere tersebut, Jordana menjadi sosok yang merefleksikan konsep kebangsawanan yang banyak dipegang teguh masyarakat. Jordana mempelajari segala ilmu itu agar terlihat layaknya kaum elite.

Keluguan Jordana dimanfaatkan guru-gurunya yang ternyata hanya ingin mengeruk hartanya. Mereka tidak benar-benar memberikan ilmu yang baik. Bahkan, semua busana mewah yang katanya terbuat dari barang-barang terbaik pun dipalsukan desainer Jordana. Hal itu tergambar dari adegan Jordana yang didandani dengan pakaian berwarna-warni layaknya badut. "Oh lucunya Tuanku, semua ini barang palsu," batin si penjahit.

Namun rupanya, pembantu setia Jordana yang bernama Nikoliyem dan istri Jordana mencium gelagat tak baik tersebut. "Haduh Tuan, Tuan ini pakai baju apa. Bagus enggak, norak iya," ucap Nikoliyem berpendapat. 

Begitu pula ketika kawan Jordana yang mengaku pangeran datang dari Negeri di Atas Langit, Kleonte dan Kofil, melamar Sriworo Lusili, putrinya. "Saya akan merekomendasikan Tuan Jordana menjadi bangsawan jika saya dinikahkan dengan putri tuan," ujar Kleonte mengibuli Jordana.

Nikoliyem pun mengingatkan keras. "Para tamu Tuan itu juga ke sini hanya membawa debu. Tidak ada yang benar-benar baik kepada Tuan," ungkapnya. Namun, Jordana yang sudah dibutakan atribut kebangsawanan malah ingin memecat Nikoliyem dan menyerahkan putri cantiknya kepada pangeran gadungan.

Cerita berakhir tragis. Jordana menjalani kehidupan penuh tipu daya tanpa tahu apa-apa. "Jadi, di dalam drama ini, Jordana berambisi memiliki kesesuaian dengan keadaan bangsawan yang seharusnya. Sebagaimana banyak dari kita yang melihatnya seperti itu," tutur Dodot de Fogo, sutradara Orang Kaya Baru. 

Mahasiswa Jurusan Sendratasik Unesa tersebut meminta sendiri naskah kepada Nano Riantiarno, penyadur Le Bourgeois Gentilhomme sekaligus pemimpin Teater Koma Jakarta. "Prosesnya dimulai September tahun lalu ketika saya meminta ke Bang Nano. Bahkan, naskah ini jarang dipentaskan karena durasi aslinya lima jam. Jadi, beberapa bagian saya potong," kata Dodot.

Akhirnya, dengan didukung 62 aktor, pemain musik, penari, serta kru, naskah drama kolosal Orang Kaya Baru berhasil dipentaskan malam itu dengan apik. Delapan bulan latihan yang begitu menguras energi Dodot dan kawan-kawan untuk menyatukan visi terbayar sudah dengan riuhnya tepuk tangan penonton yang mengapresiasi. Bantuan luar biasa dari art director Rizwanda Aditya dan komposer Katami juga menjadi penentu kesuksesan mereka. (via/c20/end) 

Akhirnya, dengan didukung 62 aktor, pemain musik, penari, serta kru, naskah drama kolosal Orang Kaya Baru berhasil dipentaskan malam itu dengan apik


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News