Pentingnya Pengetahuan Ibu tentang Makanan Bergizi

Pentingnya Pengetahuan Ibu tentang Makanan Bergizi
Head of Japfa Foundation Andi Prasetyo saat melaunching Klaster Ketahanan Pangan.

jpnn.com - Masalah stunting harus diselesaikan dengan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan seorang ibu akan makanan yang sehat dan bergizi. Hal itu yang disampaikan Pungkas Bahjuri Ali selaku Direktur Kesehatan Gizi dan Masyarakat Bappenas.

Hal yang sama juga diutarakan dr. Rachmat Willy Sitompul selaku Health and Nutrition Specialist Wahana Visi Indonesia. “Komposisi aksi dari PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) ini, adalah dari orang tua dan pengasuh harus mulai berperilaku bersih dan sehat (30 persen). Sedangkan 70 persen, fokus pada Ibu dan Bayi dalam kandungan. Ini sangat berperan dalam membentuk budaya PHBS dalam keluarga,”tukasnya.

Pendapat para ahli itu disampaikan dalam rangka launching Klaster Ketahanan Pangan dan Gizi yang diinisiasi Japfa Foundation bersama Filantropi Indonesia. Pertemuan perdana dari inisiasi ini sudah dilaksanakan pada Agustus lalu, serta diadakan diskusi lanjutan mengenai program-program yang akan segera dilakukan.

Menurut Head of Japfa Foundation, Andi Prasetyo, permasalahan gizi yang terjadi di Indonesia telah mencapai pada titik yang memprihatinkan. Tercatat sepertiga dari jumlah balita di Indonesia menderita kekurangan gizi. Kondisi ini menyebabkan perkembangan otak dan fisik terhambat, rentan terhadap penyakit, dan sulit berprestasi. Ketika dewasa nanti, mudah menderita obesitas sehingga berisiko terkena penyakit jantung, diabetes, dan penyakit berat lain.

“Klaster yang di-launching ini diharapkan mampu menghasilkan solusi-solusi kreatif mengenai pengentasan dan pencegahan masalah gizi di Indonesia,” ujarnya.

Sedangkan diskusi yang digelar, tambah Andi, fokus pada pembahasan tentang penguatan sektor pangan dan gizi berbasis investasi sosial di era SDGs, dengan melibatkan para pakar dari berbagai sektor. Selain itu, diskusi bertujuan membahas tentang mekanisme serta instrumen yang dapat menjadi katalisator terealisasinya ketahanan pangan di Indonesia. (JPNN/pda)


Tercatat sepertiga dari jumlah balita di Indonesia menderita kekurangan gizi. Kondisi ini menyebabkan perkembangan otak dan fisik terhambat, rentan penyakit


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News