Pentolan Seknas Jokowi Waswas Jika JK Pegang Kendali Golkar

Pentolan Seknas Jokowi Waswas Jika JK Pegang Kendali Golkar
Osmar Tanjung. Foto: dokumentasi pribadi for JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Seknas Jokowi Osmar Tanjung mengharapkan Partai Golkar bisa segera melalui prahara setelah ketua umumnya, Setya Novanto ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurutnya, ontran-ontran yang melanda partai berlambang beringin hitam itu bisa berimbas ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Harap dicatat, prahara Partai Golkar akan menjadi serangan balik, bukan hanya akan tertuju kepada Presiden Jokowi, namun juga terhadap institusi partai yang akan menemukan kehancuran jika tidak segera melakukan konsolidasi,” ujar Osmar, Senin (27/11).

Lebih lanjut Osmar mengatakan, sebenarnya demi stabilitas pemerintahan, Presiden Jokowi bisa turun tangan untuk menjadi kekuatan penting guna merekatkan kembali pihak-pihak yang berseteru di Golkar. Apalagi Golkar dengan doktrin kekaryaannya selalu berada di lingkar kekuasaan.

Namun, faktor yang juga perlu jadi perhatian adalah sosok Wakil Presiden Jusuf Kalla. Sebab, tokoh yang beken disapa Pak JK itu pernah menjadi ketua umum Golkar dan masih memiliki pengaruh kuat.

Osmar mengatakan, ada tiga faksi besar di Golkar. Yakni kubu JK, Akbar Tanjung dan Aburizal Bakeir.

Menurut Osmar, jika perseteruan elite Golkar makin keras dan tajam maka kepercayaan publik terhadap partai berlambang beringin hitam itu pun akan tergerus. Hanya saja, katanya, selalu ada elite yang diuntungkan dalam situasi seperti itu.

Menurutnya, JK yang saat ini menjadi wakil presiden memang punya peran kuat. Bahkan, Osmar menyebut JK masih memiliki ambisi untuk mengambil alih Golkar.

Karena itu Osmar mengharapkan JK bisa menempatkan diri sebagai negarawan. Dia menyarankan JK memberi kesempatan kepada kader-kader muda Golkar untuk memimpin.

Seknas Jokowi mengharapkan Jusuf Kalla bisa menempatkan diri sebagai negarawan dengan tidak ikut pertarungan politik di internal Golkar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News