Penularan HIV di Berau Mengkhawatirkan

Penularan HIV di Berau Mengkhawatirkan
Penularan HIV di Berau Mengkhawatirkan
Lebih lanjut ia mengatakan, untuk menekan penyebaran virus HIV/AIDS, pihaknya telah melakukan kerjasama lintas sektoral dengan instansi terkait, seperti Dinas Sosial dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Rivai. "Kami telah memasang spanduk akan bahaya penyebaran HIV/AIDS, kami juga telah melakukan sosialisasi ke masyarakat maupun ke sekolah," tegasnya.

Sementara itu, maraknya panti pijat di Berau juga diduga menjadi salah satu kegiatan yang berpotensi menyebarkan virus ini. Tak sedikit panti pijat yang menawarkan jasa plus esek-esek. Tanpa pemantauan rutin, bukan tidak mungkin aktivitas prostitusi dengan kedok panti pijat ini bisa menambah jumlah pengidap HIV di Berau.

 

Apalagi, pertumbuhan panti pijat ini nyatanya sulit dikontrol, karena hampir seluruhnya tak mengantongi izin. Sementara jika diberi izin, pemerintah takut dituding melegalkan aktivitas tersebut. Hal ini diakui Ahmad Riyadi,  staf Seksi Usaha dan Jasa Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Berau yang mengatakan semua usaha panti pijat di Berau tidak memiliki izin.

 

"Untuk izin panti pijat itu dilematis, kami takut ketika izin diberikan, dikiranya kita melegalkan pelacuran," imbuhnya.

 

TANJUNG REDEB - Penyebaran virus Human Immunodeficiency Virus (HIV) penyebab penyakit Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) di Berau cukup mengkhawatirkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News