Penumpang LRT Sumsel Masih Rendah, ini Kata Menhub

Penumpang LRT Sumsel Masih Rendah, ini Kata Menhub
Suasana ruang dalam trainset LRT Sumsel. Setelah jalur pertama, pengujian LRT akan masuk jalur kedua. Foto: Evan/Sumatera Ekspres/JPG

jpnn.com, SUMATERA SELATAN - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan evaluasi LRT Sumatera Selatan (Sumsel) secara berkala pada Selasa (16/4) lalu.

Hal itu dilakukan Kemenhub agar LRT Sumsel bisa beroperasi secara optimal.

Menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, okupansi LRT Sumsel yang masih rendah karena lintasan LRT masih tumpang tindih dan sejajar dengan angkutan umum lain.

“Itulah yang menyebabkan di satu sisi okupansi LRT masih rendah dan di sisi lain jalan Sudirman Palembang masih macet. Palembang butuh kebijakan untuk merekonstruksi lintasan-lintasan transportasi sehingga LRT dapat diandalkan sebagai angkutan utama, sementara moda-moda lain adalah supporting,” ujar Budi

Karena itu, mantan dirut AP II ini menilai LRT Sumsel tidak bisa dipisahkan dengan fasilitas kota lainnya.

"Kehadiran LRT bagaimana bisa mensubtitusi angkutan-angkutan yang ada. Jadi kami harus pastikan LRT memberikan makna terutama berkaitan berkurangnya kemacetan, dan juga bertambah baiknya udara di Palembang,” papar Budi.

Turut hadir dalam rapat evaluasi LRT Sumsel di antaranya perwakilan Ditjen Perkeretaapian, UPT Kemenhub di Sumsel, Dishub Provinsi Sumsel.

Kemudian Dinas PU Bina Marga dan Tata Ruang Prov. Sumsel, Bappeda Prov. Sumsel, Dishub Kota Palembang, Dishub Kabupaten Banyuasin, Divre III PT KAI dan stakeholder lain yang terkait.(chi/jpnn)

Kami harus pastikan LRT Sumsel memberikan makna terutama berkaitan dengan berkurangnya kemacetan, dan juga bertambah baiknya udara di Palembang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News