Penumpang Panik, Berebut Keluar

Penumpang Panik, Berebut Keluar
Penumpang Panik, Berebut Keluar
MANOKWARI - Kecelakaan pesawat Merpati Airlines (MNA) Boeing 737-300 menyisakan banyak kepedihan. Salah satunya adalah Kepala Bandara Rendani, Manokwari Bambang Noroguntoro. Pria yang baru sebulan bertugas di Manokwari itu memang luput dari maut, namun ia mengalam luka yang cukup parah. Kepada Radar Sorong ia menuturkan, ia baru datang dari Jakarta setelah mengikuti serangkaian acara. "Awalnya, pesawat landing dengan cukup baik," kata Bambang memaparkan.

Saat landing, bandara diguyur hujan lebat. Landasan Pacu tergenang air. "Dari jendela kaca, saya tidak bisa melihat keluar dengan jelas karena lebatnya hujan," kata Bambang. Namun, ia merasakan saat pesawat landing tidak ada hentakan rem. "Biasanya, kalau pesawat landing ada rasa pesawat sedang ngerem. Tetapi tadi (kemarin red) tidak ada tanda-tanda bunyi rem. Pesawat terus melaju, dan tiba-tiba sudah berada di luar landasan," ujarnya.

Beberapa saat kemudian, bruuak. Semua penumpang menjerit histeris, kata Bambang. Kami pun panik, dan sempat terhuyung. Dengan sisa kesadaran yang ada, lajut Bambang,  saya berupaya melepaskan sabuk pengaman langsung bergerak cepat menuju pintu darurat yang ternyata sudah terbuka."Begitu melihat pintu sudah terbuka, tanpa pikir panjang saya langsung melompat keluar. Setelah itu, saya tidak ingat apa-apa lagi. Dan tahu-tahu saya sudah berada di sini, di rumah sakit," ujarnya.

Bambang sempat dirawat di rumah sakit TNI-AL sekitar 2 jam.  Hingga kemudian  dengan kaki cidera ia memaksakan diri datang ke kantor. Meski menderita cidera di kaki yang membuatnya berjalan terpincang-pincang,namun karena tanggung jawab ia langsung masuk kantor dan melaporkan kecelakaan ini ke atasannya.

 

MANOKWARI - Kecelakaan pesawat Merpati Airlines (MNA) Boeing 737-300 menyisakan banyak kepedihan. Salah satunya adalah Kepala Bandara Rendani, Manokwari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News