Penunjukkan CEO Pertamina dari Eksternal Dianggap Terlalu Berani
"Saya kira mereka bisa berjalan bersama dengan timnya pak Faisal asal arahannya jelas mau dibawa kemana migas kita. Dan mereka jangan punya afiliasi partai politik sehingga tidak punya konflik kepentingan," lanjutnya.
Ia juga mengapresiasi langkah yang diambil pemerintah untuk bisa membenahi Pertamina dan Tata Kelola Migas.
Pendapat senada pernah disampaikan aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW), Mouna Wasef. Dia menilai opini Dirut Pertamina harus orang dalam perlu diwaspadai. Kesannya acak, tapi dari beragam komentar terlihat bahwa ada upaya penggiringan opini bahwa direksi pertamina sebaiknya berasal dari internal perusahaan.
Alasan teknis dengan memahami bisnis migas jadi benang merah semua opini yang beredar selama. Opini ini selintas masuk akal, tetapi adalah upaya menghadang pembaruan dan penyegaran di pertamina. Ada orang dalam yang ingin maju jadi dirut pertamina dan sepertinya dia jadi ‘favorit’-nya para mafia migas. (awa/jpnn)
JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dianggap melakukan terobosan baru jika menunjuk Chief Executive Officer (CEO) Pertamina bila
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bertemu Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Memuji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- Pengamat: Menyimpan Uang di Bank Sangat Aman
- Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub
- Pupuk Indonesia Tambah Alokasi Subsidi untuk Petani di Sumsel
- RUPSLB IDSurvey: PT Surveyor Indonesia Punya Komisaris Baru
- Mengenal Lebih Dekat Pegadaian Lewat Buku Van Leening When History Begins