Penyaluran Sembako Sempat Tersendat, Ternyata Ini Penyebabnya
jpnn.com, JAKARTA - Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), atau disebut Program Sembako, sempat mengalami hambatan pada Maret hingga April.
Hal itu disebabkan banyak nama keluarga penerima manfaat (KPM) yang tidak akurat.
"Memang ada. Namun, sebenarnya bukan kendala. Seluruh Indonesia ditahan dahulu. Sempat ada perbaikan data di Pusat Data Informasi (Pusdatin). Jadi, bukan hanya di Lumajang," kata Koordinator Program Sembako di Kabupaten Lumajang, Siti Khotijah dalam keterangan pers.
Program Sembako merupakan program bantuan sosial dari Direktorat Jenderal Penangana Fakir Miskin Kementerian Sosial (Ditjen PFM Kemensos).
Bantuan senilai Rp200 ribu itu ditransfer ke rekening KPM untuk dibelanjakan bahan pangan di e-warong. Dalam program ini, Kemensos bekerja sama dengan Bank Himbara.
Menurut Siti, banyak nama KPM yang dinilai tidak masuk akal atau tidak meyakinkan oleh pihak bank.
Selain itu, pihak bank juga menemukan tanggal lahir yang keliru. Misalnya, KPM lahir pada tahun 2043 atau 2060.
"Iya memang benar. Maka dari itu, dilakukan perbaikan data secara serentak oleh Kemensos," ujar Siti.
Program Sembako merupakan program bantuan sosial dari Direktorat Jenderal Penangana Fakir Miskin Kementerian Sosial (Ditjen PFM Kemensos).
- Kemensos Buka 226 Formasi CPNS dan 40.573 PPPK 2024
- Menteri Anas Menyetujui Formasi CPNS dan PPPK Kemensos, Mensos Risma Bilang Begini
- Kemensos Distribusikan Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Ruang
- Ingin TNI Manunggal dengan Rakyat Papua, Komando Operasi Habema Bagikan Sembako di Mimika
- Gelar Pasar Murah Menjelang Akhir Ramadan, SIG Salurkan 6.000 Paket Sembako di Area Operasi
- Bersama BRI Group, Bank Raya Salurkan Paket Sembako ke 11 kota di Indonesia