Penyatuan Zona Waktu Dinilai Timbulkan Kekacauan
Rabu, 31 Oktober 2012 – 13:10 WIB
PANGKALPINANG - Rencana penyatuan zona waktu menjadi GMT+8 atau menjadi hanya Waktu Indonesia Bagian Tengah (Wita) menuai pro dan kontra. Salah satu yang berpendapat kontra rerkait penerapan satu zona waktu itu yakni Gubernur kepulauan Bangka Belitung Eko Maulan Ali. Eko yang juga ketua DPD Partai Golkar itu berpendapat, negara Indonesia mempunyai wilayah yang luas untuk itu, dia menilai penerapan satu zona waktu di Indonesia lebih tepat menggunakan tiga zona waktu bukan satu zona waktu.
Meski merupakan wakil pemerintah pusat di daerah, orang nomor satu di propinsi kepulauan Babel itu menilai langkah penerapan satu zona waktu itu merupakan langkah yang keliru. Oleh karena itu dirinya secara pribadi tidak menyetujuinya.
Baca Juga:
"Saya sebagai orang tekhnis, saya juga mengerti dan memahami juga berkenaan dengan astronomis, untuk itu saya kurang setuju berkenaan dengan penyatuan zona waktu tersebut," kata Eko pada sejumlah wartawan di gedung DPRD Babel, Selasa (30/10).
Baca Juga:
PANGKALPINANG - Rencana penyatuan zona waktu menjadi GMT+8 atau menjadi hanya Waktu Indonesia Bagian Tengah (Wita) menuai pro dan kontra. Salah satu
BERITA TERKAIT
- One on One Meeting, BRI & Microsoft Bahas Akselerasi Inklusi Keuangan
- Bebaskan Karyawan dari Jeratan Pinjol, Aplikasi Ayo Kasbon Bisa jadi Solusi
- Kuartal I 2024, SIG Catatkan Laba Rp472 Miliar
- Kuliah Tamu di LSE, Menko Airlangga Optimistis Visi Indonesia Emas 2045 Tercapai
- BRI Lakukan Buyback, Ini Sebabnya
- Pesan Muhammadiyah soal Pengelolaan Tambang: Harus Berkesinambungan