Penyebab Klub Liga Inggris Banyak Bermain Buruk di Kandang Sendiri
Hasil analisis ESPN menunjukkan terjadi penurunan jumlah gol saat pertandingan kandang dari rata-rata 1,5 gol per pertandingan sebelum lockdown, menjadi 1,4 gol per laga sesudah lockdown.
Analisis dilakukan terhadap 288 pertandingan Liga Premier sebelum lockdown musim 2019-2020 dan 317 pertandingan setelah lockdown selama sisa musim 2019-2020 dan musim 2020-2021.
Tim tandang selalu mendapatkan hasil lebih baik setelah lockdown dibandingkan sebelum lockdown.
Kemenangan kandang berkurang 2 persen, sebaliknya kemenangan tandang naik 26 persen.
Kartu kuning untuk tim tandang juga turun dari rata-rata 1,9 kartu per laga menjadi 1,5 kartu per pertandingan selama tak ada penonton. Ini menandakan wasit tak lagi terprovokasi keadaan di dalam lapangan.
"Laga kandang dan tandang jadi berbeda, tak seperti dulu," kata bos Manchester United Ole Gunnar Solskjaer.
Dan bedanya, kata Michael Caulfield, psikolog olahraga terkemuka Inggris, “faktor pengintimidasi hilang di mata lawan.”
Pernyataan pemain Liverpool Fabinho ini menguatkan hal itu.
Begini penyebabnya klub Liga Inggris banyak yang bermain buruk di kandang sendiri.
- Crystal Palace vs Manchester United: Rekor Memalukan Setan Merah
- Roy Keane Sebut Erling Haaland 'Si Anak Manja'
- Ten Hag Minta Maaf Seusai MU Ditahan Burnley
- Jurgen Klopp dan Mohamed Salah Berdebat di Pinggir Lapangan
- Liverpool Tumbang, Manchester United Menang, Cek Klasemen Premier League
- Punya Memori Manis Comeback dari Kekalahan, Liverpool Cari Peruntungan Lawan Atalanta