Penyebab Utama Lifting Migas Meleset dari Target
Jumat, 05 April 2019 – 01:18 WIB
Lifting yang belum sesuai target berpengaruh terhadap penerimaan negara dari sektor tersebut.
Dalam APBN 2019, proyeksi penerimaan sektor migas mencapai Rp 168,62 triliun.
Namun, harga minyak dunia dan Indonesia crude price (ICP) yang belum mencapai USD 70 per barel membuat pemerintah pesimistis.
Pada 2018, pendapatan negara dari sektor migas terdongkrak naiknya harga minyak dunia.
Pada 2018, realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) migas mencapai Rp 163,44 triliun.
Angka itu naik hampir dua kali lipat dari target dalam APBN 2018 sebesar Rp 86,51 triliun. (vir/ell/c7/hep)
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan bahwa capaian 1,814 juta barel setara minyak per hari alias barrels of oil equivalent per day (boepd) hanya 94,6 persen dari target.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Perhutani dan SKK Migas Tanam Ribuan Bibit Pohon di Bogor
- Temuan Cadangan Gas Jumbo Bakal Jadi Harapan Baru Komersialisasi Hilir Gas Bumi
- Dukung Peningkatan Kapasitas di Sektor Suplai Migas, IDSurvey Ikuti Forkapnas III
- Fasilitasi 67 Pertemuan Bisnis, SKK Migas Gelar Forum Kapasitas Nasional III 2023
- Puncak Forum Kapnas Kembali Digelar di Jakarta, Ratusan Booth Bakal Unjuk Gigi
- Insentif Pertamina Hulu Mahakam Stimulus Untuk Meningkatkan Produksi