Penyebab Utama Lifting Migas Meleset dari Target
jpnn.com, JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan bahwa capaian 1,814 juta barel setara minyak per hari alias barrels of oil equivalent per day (boepd) hanya 94,6 persen dari target.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 mematok target 2,025 juta boepd.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher menyebut decline rate atau penurunan laju produksi yang lebih tinggi dari perkiraan awal sebagai penyebab melesetnya target.
’’Pengeboran belum maksimal. Jadwalnya mundur karena faktor cuaca,” ujar Wisnu, Rabu (3/4).
Kendala lainnya ialah fasilitas produksi dan perawatan.
’’Namun, hal-hal tersebut segera teratasi dan kuartal II sampai akhir 2019 akan lebih maksimal,” imbuh Wisnu.
SKK Migas juga optimistis lifting dari sejumlah KKKS (kontraktor kontrak kerja sama) lebih optimal.
Yakni, PT Pertamina EP, Pertamina Hulu Mahakam, Pertamina Hulu ONWJ dan OSES, Medco E&P Natuna, Kangean Energy Indonesia, Premier Oil Indonesia, dan Eni Muara Bakau.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan bahwa capaian 1,814 juta barel setara minyak per hari alias barrels of oil equivalent per day (boepd) hanya 94,6 persen dari target.
- Perhutani dan SKK Migas Tanam Ribuan Bibit Pohon di Bogor
- Temuan Cadangan Gas Jumbo Bakal Jadi Harapan Baru Komersialisasi Hilir Gas Bumi
- Dukung Peningkatan Kapasitas di Sektor Suplai Migas, IDSurvey Ikuti Forkapnas III
- Fasilitasi 67 Pertemuan Bisnis, SKK Migas Gelar Forum Kapasitas Nasional III 2023
- Puncak Forum Kapnas Kembali Digelar di Jakarta, Ratusan Booth Bakal Unjuk Gigi
- Insentif Pertamina Hulu Mahakam Stimulus Untuk Meningkatkan Produksi