Penyebaran Omicron Tinggi, Dokter Nadia Minta Jangan Panik
jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menyebut jumlah pasien terjangkiti virus SARS-Cov-2 di Indonesia mengalami peningkatan.
Namun, Siti meminta publik tidak panik menyikapi data tersebut. Pasalnya, tingkat keterisian BOR nasional belum padat.
Data Kemenkes mencatat keterisian tempat tidur di RS yang bisa menangani Covid-19 masih 23,35 persen dari total kapasitas sebanyak 81.235.
"Jangan panik, karena sebagian besar gejala yang ditunjukkan oleh pasien itu gejala ringan atau tidak bergejala," kata Nadia dalam keterangan persnya, Minggu (6/2).
Menurut dia, penularan Covid-19 varian baru, seperti Omicron memang lebih cepat dari varian sebelumnya.
Namun, kasus kesakitan maupun kematian akibat varian yang pertama ditemukan di Afrika Selatan itu tergolong rendah.
Dari situ, kebanyakan pasien terkonfirmasi Omicron pada saat ini lebih difokuskan menjalani perawatan secara mandiri.
"Rumah sakit sebaiknya digunakan oleh pasien yang benar-benar membutuhkan, yaitu mereka yang memiliki gejala sedang hingga kritis,” beber Nadia.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menyebut jumlah pasien terjangkiti virus SARS-Cov-2 di Indonesia mengalami peningkatan.
- Lestari Moerdijat: Gerakan Pencegahan Malaria Harus Terus Dilakukan Secara Masif
- Sudah 50 Tahun di Indonesia, ChildFund Dorong Partisipasi Lebih Banyak Pihak
- Lestari Moerdijat: Gaya Hidup Sehat Harus jadi Perhatian Bersama
- Kemenkes Butuh 5.500 Tenaga Kerja untuk 4 RS Baru Milik Pemerintah
- Jaga Hati
- Vaksinasi Jadi Salah Satu Solusi Mencegah DBD