Penyerang Sopir Bus di Tol Cipali Mengidap Gangguan Paranoid

Penyerang Sopir Bus di Tol Cipali Mengidap Gangguan Paranoid
Kapolres Majalengka didampingi Kasat Lantas saat konferensi pers. Foto: Pojokjabar

jpnn.com, MAJALENGKA - Polisi mengungkap fakta baru terkait kecelakaan di Tol Cipali Km 150 yang menewaskan 12 orang.

Tersangka Amsor, 29, yang menyerang sopir bus menderita gejala kecemasan tinggi‎ dan paranoid, serta gangguan neurotik.

Hal ini berdasarkan hasil pemeriksaan atau diagnosis tim ahli psikolog. Amsor ditanyai tim psikolog selama dua hari. Mulanya, keterangan yang bersangkutan selalu berubah-rubah.

"Menurut ahli psikolog yang telah memeriksa tersangka, dalam imajinasi tersangka itu, ia telah mendengar si sopir bus akan membunuhnya,” kata Kapolres Majalengka AKBP Mariyono di halaman Satreskrim Polres Majalengka.

BACA JUGA: Kecelakaan Maut di Tol Cipali Majalengka, Ini Daftar Nama Korbannya

Mariyono menambahkan, ‎gangguan jiwa dan paranoid melekat pada tersangka. Yang bersangkutan juga memiliki tingkat kecemasan yang tinggi. Sehingga dalam memory-nya itu, tersangka selalu ada bayang-bayang yang mengawasinya.

“Inisial A ini selalu merasa diawasi oleh seseorang. sopir yang dilihatnya ditangkap oleh bayangannya bahwa sopir membicarakan dirinya, dan berencana akan membunuh dirinya. Pada tingkat kecemasannya yang meninggi itu, pelaku langsung menyerang sopir, yang mengakibatkan bus tersebut oleng dan menabrak mobil lainnya,” ungkapnya.

Mariyono melanjutkan, ketika pemeriksaan, tersangka menceritakan suara telepon dari sopir bus yang mengatakan dalam bahasa Jawa bahwa sopir dan kondektur akan membunuhnya. Kondisi tersangka saat itu yakni duduk di antara sopir dan kondektur yakni di tengah.

Hasil pemeriksaan atau diagnosis tim ahli psikolog, tersangka menyerang sopir bus karena menderita gejala kecemasan tinggi? dan paranoid, serta gangguan neurotik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News