Penyidik Bareskrim Beber Suasana Tegang di Rumah Ferdy Sambo setelah Brigadir J Tewas

Penyidik Bareskrim Beber Suasana Tegang di Rumah Ferdy Sambo setelah Brigadir J Tewas
Mantan Karo Paminal Divpropam Polri Hendra Kurniawan menjalani sidang perdana beragendakan pembacaan surat dakwaan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (19/10). Hendra merupakan terdakwa kasus perintangan penyidikan kematian Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Ipda Munafri Bahtiar menceritakan ketegangan di rumah dinas Ferdy Sambo, Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan (Jaksel), setelah kematian Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J pada 8 Juli 2022.

Munafri menyatakan itu saat bersaksi pada persidangan terhadap terdakwa Hendra Kurniawan dan Agus Nurpatria di Pengadilan Negeri (PN) Jaksel, Kamis (27/10), dalam perkara obstruksi penyidikan kematian Yosua.

Menurut Munafri, semula dirinya mendapat perintah dari atasannya, AKP Irfan Widyanto, untuk mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) setelah Yosua meninggal.

Saat itu, Munafri yang datang bersama Ipda Tomser Christian belum mengetahui peristiwa yang terjadi.

"Jadi, kami ke sana dengan niat karena diperintahkan atasan, kami datang," ujar Munafri di kursi saksi.

Namun, pada waktu itu Munafri tidak langsung masuk ke rumah Ferdy Sambo. AKP Irfan memerintahkannya dan Tomser menunggu di luar.

Setelah cukup lama menunggu, Munafri melihat begitu banyak polisi keluar masuk Kompleks Polri Duren Tiga. Hal itu membuatnya penasaran.

"Kami tunggu lama. Kok, banyak orang keluar masuk, ada (polisi) pakaian dinas, pakaian preman, mobil Polres Jaksel juga saya lihat. Menegangkan," ucap Munafri.

Ipda Munafri Bahtiar yang penasaran dengan banyaknya polisi di rumah Ferdy Sambo sempat menduga ada penggerebekan tersangka teroris.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News