Perahu Kertas Dibagi Dua

Seri Satu Tayang 16 Agustus

Perahu Kertas Dibagi Dua
Hanung Bramantyo Sutradara film Perahu Kertas bersama istri, Zaskia Mecca saat acara pemutaran film tersebut di Epicentrum, Kuningan, Jakarta (8/8). FOTO: Angger Bondan/Jawa Pos
Perahu Kertas adalah novel yang pertama Dee bayangkan akan memiliki format visual. Dulu ketika ikut workshop penulisan skenario pada 2001, dalam benaknya ada keinginan untuk menulis skenario dari cerita yang dia buat sendiri. Sekarang hal itu bisa kesampaian.

Itu berbeda dengan Hanung Bramantyo yang dipercaya sebagai sutradara. Membuat film yang ceritanya diadaptasi dari novel bukanlah hal baru buatnya. Film tersebut adalah film keempat Hanung yang diangkat dari novel. Sebelumnya, ada Jomblo, Ayat-ayat Cinta, dan Perempuan Berkalung Sorban.

”Dulu, membuat film dari novel merupakan tantangan buat saya. Tapi kemudian, menjadi hal yang biasa. Bahkan, memuakkan buat saya. Karena penonton film adaptasi novel adalah pembaca novel. Mereka nonton film tidak sekadar nonton, tapi juga kroscek. Apakah filmnya sesuai dengan novel atau tidak,” jelasnya.

Hanung bilang, pada awalnya tidak ada passion dengan novel itu. Sebab, pada dasarnya, novel tersebut menceritakan hal yang sama. Cinta. Toh, akhirnya suami Zaskia Adya Mecca itu mau juga bikin filmnya. ”Novel ini segera jadi hal baru buat saya. Sejujurnya, saya lelah berkutat dengan tema-tema besar tentang pluralitas, toleransi agama. Saya ingin sesuatu yang sederhana,” ungkapnya.

JAKARTA – Novel yang begitu diminati pembaca di pasaran biasanya akan dibuat dalam versi film. Satu lagi novel yang menambah panjang daftar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News