Peralatan RS Tidak Memadai, Bayi Kembar Dempet Dirujuk

Peralatan RS Tidak Memadai, Bayi Kembar Dempet Dirujuk
Bayi kembar siam dempet perut dari pasangan Junaidi (29) dan Warmin Bahrudin (32) saat dirawat di inkubator Rumah Sakit Camatha Sahidya di Jalan Jenderal Ahmad Yani nomor 8, Mukakuning. Foto: Iman Wachyudi/ batampos.co.id/JPNN

jpnn.com - BATAM - Humas RS Camatha Sahidya, Harbin mengatakan bayi kembar dempet perut yang lahir di rumah sakit tersebut akan dirujuk ke rumah sakit yang memiliki peralatan medis yang lengkap.

“Rumah sakit ini tidak bisa melakukan proses pemisahan, maka kedua bayi ini kita rujuk ke Rumah Sakit Awal Bros Batam lewat jalur umum. Ya kami tengah mengupayakan itu," jelasnya.

Sayangnya jalur umum ini terlampau mahal. Awal Bros meminta uang muka sebesar Rp 40 juta untuk proses pemisahannya. Sedangkan jika melalui jalur BPJS, maka hanya tinggal untuk satu pasien saja. Itupun belum dicek kebenarannya, sehingga lebih diprioritaskan lewat jalur umum.

Junaidi, ayah kedua bayi ini membenarkan hal tersebut. Untuk kebutuhan di rumah sakit, ia mengandalkan kartu BPJS kelas II milik istrinya yang bekerja di perusahaan garmen. 

"Saya diminta untuk mengurus BPJS anak-anak saya agar bisa mendapat fasilitas BPJS di Awal Bros. Saya dengar bisa, namun untuk satu orang, dan belum saya cek kebenarannya," kata buruh bangunan ini.

Kepala BPJS Batam, Budi Setiawan mengatakan pihaknya sudah mendengar kabar tersebut dan saat ini tengah berkoordinasi dengan Awal Bros.

"Untuk memisahkan tubuh yang dempet butuh keahlian khusus, kita lihat dulu situasinya, bisa saja dirujuk ke luar Kepri," ungkapnya.

Namun, ia berjanji jika pasutri ini memiliki kartu BPJS aktif maka akan dibantu untuk dicarikan solusi untuk membantu proses pemisahannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News