Perampok Tamak Menipu Teman Sendiri, Beginilah Jadinya...

“Kedua tersangka kemudian kembali ke tempat semula, yaitu Jalan Bank atau Jalan Wiryaatmaja untuk membagi uang hasil merampok itu,” papar Susanto.
Nah, ketika itulah AW yang menjadi eksekutor perampokan tergoda untuk memiliki semua hasil rampokan. AW mengaku kepada SS jika dia hanya mendapat uang Rp 200 ribu dari merampok itu. “AW sudah terlebih dulu menyembunyikan Rp 400 ribu di dalam celananya,” kata Susanto.
Hasil merampok versi AW yang hanya Rp 200 ribu itu akhirnya dibagi berdua. Masing-masing Rp 100 ribu. Yang bikin lebih sedih lagi bagi SS karena dia ternyata masih punya hutang Rp 100 ribu kepada AW.
“Saat itu juga AW menagih ke SS, hingga habislah duit SS untuk membayar hutangnya ke AW,” ujar Susanto.
AW yang montir sepeda motor, sedangkan SS yang sehari-hari bekerja sebagai kuli panggul di Pasar Manis itu akhirnya berencana merampok lagi. “Mereka menuju daerah Sawangan. Di sana juga ada sebuah mini market yang buka 24 jam,” kata Susanto.
Sesampainya di tempat sasaran, keduanya melakukan aksi serupa. SS berjaga di luar, dan AW masuk ke toko. Tapi, di lokasi kedua ini aksi mereka tak berlangsung mulus.
“Apes bagi pelaku, penjaga toko ternyata memberanikan diri untuk melawan. Tangan pelaku dipegang penjaga toko dan ditekuk ke atas,” jelas Susanto.
Terjadi aksi saling dorong dan berusaha saling melumpuhkan. Hasilnya, pelaku dilumpuhkan oleh petugas toko.
PURWOKERTO - Sudah merampok lalu bersifat tamak. Itu yang membuat dua perampok berinisial AW dan SS asal Purwokerto begitu cepat tertangkap tangan.
- Biadab! 2 Pria di Gorontalo Ini Perkosa Anak Kandung
- Polda Sumsel Bongkar Praktik Pengoplosan BBM Solar di Muara Enim, Tangkap 2 Tersangka
- Tak Berkutik, Pengangguran Perkosa IRT, Ditangkap Polres Inhu Setelah Beraksi
- Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Wanita Paruh Baya di Palembang
- Kesal, ASN Pekanbaru Tembak Mati Remaja Pelaku Tawuran
- Fakta-Fakta Honorer di Batam Membunuh Rekan Kerja, Sadis!