Perang Berlanjut, Satu Tewas, 37 Anak Panah Menancap di Tubuhnya

Perang Berlanjut, Satu Tewas, 37 Anak Panah Menancap di Tubuhnya
Massa salah satu kelompok di Kwamki Narama, sesaat setelah bentrok dengan kelompok lain, Rabu (22/6). Foto: MARKUS RAHALUS/Radar Timika/JPNN.com

Kedua kelompok tidak mengakui jika korban adalah bagian dari mereka. Keduanya justru menganggap diri jika kelompoknya sudah menang. Usai penemuan jenazah, aparat Kepolisian kemudian mengevakuasi korban ke kamar jenazah RSUD Mimika. 

Lantaran tidak diakui dari kelompok mana, Kapolres menyebut akan melakukan koordinasi dengan pihak rumah sakit dan dinas sosial mengenai pemakamannya.

Kapolres menyebut hingga Jumat sore kemarin, kedua kelompok di Kwamki Narama masih saling buang suara. “Situasi terakir tadi pagi mereka masih waita-waita, masih menari-menari kemudan masing-masing kelompok mengklaim bahwa mereka sudah menang,” tuturnya.

Pasca kembali tewasnya seorang warga di Kwamki Narama, Kapolres mengkhawatirkan jika situasi di Kwamki Narama kembali keruh. Berbagai upaya telah dilakukan Kepolisian untuk mendamaikan kedua kelompok di Kwamki Narama, mulai dari patah panah, sosialisasi,  pendekatan, hingga tindakan tegas.

Namun, upaya tersebut seolah belum membuahkan hasil. Masih mentahnya perdamaian di Kwamki Narama, menurut Kapolres Mimika dan berbagai tokoh masyarakat, LSM hingga beberapa anggota DPRD Mimika, karena belum adanya perhatian dari Pemda setempat. 

Bahkan Pemda dituding membiarkan aparat Kepolisian bekerja sendirian mengupayakan perdamaian warga di Kwamki Narama.

Demi perdamaian warganya, Kapolres mengharapkan Bupati untuk memperhatikan masalah yang begejolak di Kwamki Narama. “Jika hal ini dibiarkan begitu saja, maka persoalan di Kwamki Narama tidak akan pernah selesai,” tegas Kapolres.

Kapolres menyebut, sesuai dengan UU Nomor 7 Tahun 2012 dan PP Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penanganan Konflik Sosial, Pemda diminta untuk lebih aktif dalam menangani setiap permasalahan yang ada di wilayahnya. 

TIMIKA – Perang berdarah antardua kelompok warga di Kwamki Narama, Timika, Papua, belum juga berakhir. Kedua kelompok dengan bersenjatakan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News