Perang Berlanjut, Satu Tewas, 37 Anak Panah Menancap di Tubuhnya
jpnn.com - TIMIKA – Perang berdarah antardua kelompok warga di Kwamki Narama, Timika, Papua, belum juga berakhir. Kedua kelompok dengan bersenjatakan panah tradisional sudah kembali melakukan aksi saling serang sejak Jumat (1/7) dini hari kemarin.
Akibat pertikaian ini, seorang warga yang diketahui bernama Jenius K tewas mengenaskan dengan 37 anak panah yang menancap di sekujur tubuh korban.
Kapolres Mimika, AKBP Yustanto Mujiharso, SIK MSi saat ditemui wartawan, Jumat (1/7) siang kemarin membenarkan kembali terjadinya pertikaian yang sudah terjadi sejak lebih dari dua bulan lalu itu.
Kapolres juga membenarkan jika seorang warga berjenis kelamin laki-laki yang diketahui bernama Jenius K, tewas dengan puluhan anak panah yang masih tertancap saat jenazahnya ditemukan.
“Korban diduga kena tadi (kemarin, red) subuh, karena mulai jam tiga subuh itu mereka sudah mulai buang-buang suara, baik itu dari kelompok atas maupun kelompok bawah,” kata Kapolres.
Setelah keduanya sempat saling serang, aparat Kepolisian kemudian melakukan penyisiran ke hutan untuk memeriksa informasi adanya korban di dalam hutan. Akhirnya polisi mendapati sesosok jenazah yang dalam kondisi mengenaskan.
Di tubuhnya masih tertancap puluhan anak panah. Kendati demikian, Kapolres belum memastikan korban berasal dari kubu mana. Karena kedua kubu mengklaim jika korban meninggal adalah dari pihak lawan.
“Dari kelompok bawah menanyakan nama korbanya siapa, tapi akirnya dari kelompok atas tidak bisa memberikan jawaban. Tadi pagi kita sisir dan kita dapatkan satu orang terbunuh dengan 37 anak panah. Dari kelompok atas mengklaim bahwa ini dari kelompok bawah, dari kelompok bawah juga tidak mengakui karena yang bersangkutan tersebut bukan berasal dari kelompok bawah. Bahkan dari kelompok bawah menyampaikan bahwa ini dari kelompok atas,” jelas Kapolres.
TIMIKA – Perang berdarah antardua kelompok warga di Kwamki Narama, Timika, Papua, belum juga berakhir. Kedua kelompok dengan bersenjatakan
- Senpi Ilegal Jenis FN Dijual Seharga Rp 10 Juta di Pekanbaru, 4 Orang Pelaku Ditangkap
- Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni Segera Bentuk Tim Pencarian Peninggalan Sejarah
- Juaini Taofik ke PPPK: Hati-Hati Menjelang Pilkada, Jangan Masuk ke Politik Praktis
- Status Internasional Bandara Pattimura Ambon Dicabut, Shively Sanssouci Berkomentar Begini
- Momen Polda Riau Gelar Nobar Timnas Indonesia U-23 vs Uzbekistan, Lihat
- Info Terkini Dugaan Malapraktik Kepala Bayi Terputus saat Persalinan