Perang Gaza
Oleh: Dahlan Iskan
Belakangan kuota 29 itu diperlonggar. Beberapa hari lalu saya memilih lebih dari 36. Sulit mengurangi jadi 29. Ternyata kuota 29 itu sudah diubah Google. Kirim 36 pun bisa sekaligus.
Ide pembaca kemarin baik sekali: buka kolom "like". Saya tidak harus membaca semua komentar. Tidak harus memilih. Tetapi saya tidak mau seperti itu.
Saya ingin membaca sendiri semua komentar. Saya sering terhibur. Juga sering tersinggung. Campur aduk. Semua itu bagus untuk latihan mengendalikan emosi. Juga baik untuk latihan tahu diri.
Saya setuju dengan komentar pekan lalu: jumlah komentar yang jenaka menurun. Saya semakin jarang tertawa sendirian.
Tentu manusia memerlukan sisi-sisi hiburan. Pun kalau manusia itu bernama Gibran.
Maka saya juga sering memilih komentar aneh sebagai komentar pilihan. Saya tahu ada yang protes. Tetapi hidup tidak boleh selalu dalam tegangan tinggi. Bisa meledak.
Rasanya rubrik baru tidak usah dipaksa hidup. Kita kubur saja.
Pemakamannya bisa dilakukan di pertemuan perusuh tanggal 15 atau 16 Desember.
TIDAK perlu sumpah: saya sudah menyiapkan tulisan tentang perang di jalur Gaza. Lalu saya baca komentar Bung Mirza Mirwan: saya mundur.
- Jerman Vs Skotlandia: Beban Berat Tuan Rumah EURO 2024
- Satria Vertikal
- Pengamat Puji Langkah Prabowo Menyerukan Perdamaian dan Kirim Bantuan ke Gaza
- Bingung Tengah
- Hariyadi Sukamdani Tegaskan Tak Ada Produk-Produk Multinasional di Indonesia Terafiliasi Israel
- EURO 2024: 2 Pemain Jerman Berantem saat Latihan