Perang Pandan untuk Hormati Dewa Indra

Perang Pandan untuk Hormati Dewa Indra
Perang Pandan untuk Hormati Dewa Indra
AMLAPURA - Tradisi perang pandan kembali diadakan di Desa Adat Tenganan Pegringsingan, Kecamatan Manggis, Karangasem, Bali, kemarin. Seperti tahun-tahun sebelumnya, perang pandan atau geret pandan itu diperuntukkan pemuda yang belum menikah alias taruna.

 

Puluhan taruna menjadi peserta. Bahkan, anak-anak tampak antusias. Beberapa jam sebelum acara dimulai, mereka sudah siap dengan busana adat Bali.

 

Untuk melakukan tradisi itu, peserta tidak mengenakan baju. Mereka hanya memakai kamen (kain) sepinggang dan udeng (penutup kepala khas Bali). Pandan berduri menjadi alat perang mereka. Alat itu juga disipakan sejak pagi. Daun pandan dipotong sepanjang 30 sentimeter, kemudian diikat. Seikat terdiri atas beberapa helai daun.

 

Satu taruna membawa seikat pandan di tangan kanan saat berperang. Sedangkan tangan kiri memegang tameng untuk melindungi diri.

 

AMLAPURA - Tradisi perang pandan kembali diadakan di Desa Adat Tenganan Pegringsingan, Kecamatan Manggis, Karangasem, Bali, kemarin. Seperti tahun-tahun

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News