Perang Sabah dan 'Perang' Politik Dalam Negeri Malaysia

Perang Sabah dan 'Perang' Politik Dalam Negeri Malaysia
Perang Sabah dan 'Perang' Politik Dalam Negeri Malaysia
LAHAD DATU - Peperangan antara pasukan gerilyawan Sulu melawan 10 ribu pasukan tentara Malaysia masih berlangsung. Hingga kemarin (19/3) dilaporkan 62 pihak kelompok Sulu tewas sedangkan di pihak Malaysia delapan polisi dan dua tentara tewas. Operasi yang diberi sandi Daulat sudah memasuki hari ke 17.

Di balik baku tembak di kawasan Kampung Tanduo, Tanjung Batu dan Sungai Bilis, Lahad Datu itu,"perang" dalam politik dalam negeri Malaysia juga memanas. Sebab, bulan depan negeri jiran itu dijadwalkan akan mengadakan pemilihan raya. Walaupun, jadwal yang pasti, sesuai aturan politik Malaysia, hanya Perdana Menteri Datuk Moh Najib Tun Abdul Razak yang tahu.

Pihak oposisi, atau dalam bahasa Malaysia disebut kaum pembangkang diserang habis-habisan oleh kubu Najib. Gara-garanya, adalah pernyataan Wakil Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) Tian Chua yang dianggap menghina tentara Malaysia. Orang kedua di PKR setelah Anwar Ibrahim itu kini dilaporkan di 90 balai polis (kantor polisi) di seluruh Malaysia.

Tak hanya itu, Tian Chua juga diserang secara fisik dimana-mana. Fotonya dibakar di berbagai demonstrasi. Yang terbaru, di kawasan Junjong, Penang, Malaysia hari Minggu (17/3) Tian Chua diserbu sekitar 40 orang saat datang di acara PKR. Mobilnya juga sempat dilempari batu.

LAHAD DATU - Peperangan antara pasukan gerilyawan Sulu melawan 10 ribu pasukan tentara Malaysia masih berlangsung. Hingga kemarin (19/3) dilaporkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News