Perangi Terorisme, Panglima TNI Minta Elemen Bangsa Bersatu
"Tidak ada cara lain (melawan radikalisme dan terorisme) kecuali seluruh elemen bangsa bersatu," tegas Hadi.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Majelis Dzikir Hubbul Wathon (PB MDHW) KH. Mustofa Aqil Siradj dalam tausiahnya mengaku senang melihat dua lembaga keamanan negara bersinergi.
Menurut dia, negara yang aman akan masyarakat bisa tenang menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dia menambahkan, upaya pemerintah menjaga keutuhan Indonesia juga patut diapresiasi.
Terutama upaya pemerintah menyatukan para ulama dan kiai untuk menjaga NKRI.
"Suatu ketika saya melihat KH Ma'ruf Amin yang juga Rais Aam PBNU resah. Beliau khawatir dengan perpecahan umat Islam di Indonesia. Sedangkan Presiden Jokowi juga resah karena dituduh anti-Islam dan PKI. Lalu keduanya bertemu dan membentuk majelis yakni Majelis Dzikir Hubbul Wathon," ujar Kiai Mustofa.
"Majelis itu artinya perkumpulan. Zikir itu bisa diartikan saling mengingatkan. Sedangkan hubbul wathon adalah cinta tanah air. Jadi, Majelis Dzikir Hubbul Wathon tempat kita untuk mengiatkan dan menjaga NKRI," kata Kiai Mustofa.
Kiai Mustofa kembali mengingatkan bahwa saat ini tahun politik. Adik kandung Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj ini pun mengajak semua elemen bangsa merealisasikan permintaan panglima TNI.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meminta seluruh elemen bersatu karena ada upaya memecah belah bangsa melalui radikalisme dan terorisme.
- Jemaah Islamiyah Kembali Berulah, Dua Polisi Malaysia Tewas di Markas
- BNPT: Keterlibatan Perempuan dan Anak dalam Terorisme jadi Tantangan Pemerintahan Baru
- BNPT Serahkan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan untuk 18 Pengelola Objek Vital
- Indonesia Jalin Program Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa
- Kepala BNPT: Tingkatkan Kualitas Asesmen Sistem Pengamanan Jelang World Water Forum
- Kepala BNPT Ingatkan Waspadai Perkembangan Ideologi Terorisme dari Akarnya