Perasaan Warga Australia Soal Pandemi COVID-19 Tergantung Dimana Mereka Tinggal

Warga negara bagian khusus ibukota Canberra (ACT) tercatat merasa paling bahagia dan paling rendah memiliki perasaan putus asa.
External Link: Happiness link
Menurut Prof Haslam, perpecahan politik mendalam antarnegara bagian di Australia dalam merespon pandemi, seharusnya menimbulkan efek psikologis lebih mendalam.
Namun, katanya, hal itu justru tidak terjadi.
"Misalnya soal kebosanan. Kita pikir warga Victoria sudah begitu bosan [diam di rumah], tapi ternyata tidak. Setidaknya bila dibandingkan dengan warga di Queensland," katanya.
"Secara keseluruhan, jika kita membandingkan pengalaman Australia dengan negara lain seperti AS dan Inggris, saya berpendapat bahwa pada intinya yang kita lebih positif."
"Pesan utamanya yaitu kerelaan warga Australia mematuhi praktik terbaik dalam merespon pandemi, baik dalam mematuhi pembatasan maupun dalam membantu sesama warga Australia," tambah Prof Haslam.
'Optimis, positif, dan kuat'
Warga lainnya yang ditemui ABC di NSW, Catherine Thompson, melihat adanya perbedaan besar antara awal pandemi dan hari ini.
Pandemi virus corona tak begitu berpengaruh pada John dan Kay Hansford, pasangan warga Australia yang tinggal di Bathurst, kota pedalaman di New South Wales (NSW)
- Dunia Hari Ini: Setidaknya Delapan Orang Tewas Setelah Serangan India ke Pakistan
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025