Perasaan Warga Australia Soal Pandemi COVID-19 Tergantung Dimana Mereka Tinggal


Ditemui di beranda rumahnya di kota regional Geurie, Catherine punya cara sederhana untuk mengukur perbedaan itu, yaitu beranda rumahnya sendiri.
Kini mereka telah diperbolehkan untuk menikmati kopi sambil duduk di sana.
"Saya ingat betul awal lockdown itu karena kami sama sekali tak diizinkan duduk dan mengobrol di beranda," katanya.
Saat itu jika mereka duduk di beranda, banyak orang membunyikan klakson dan meneriaki mereka. Kini, hal itu sudah berubah.
"Bisa ngobrol di beranda ini, mereka yang lewat hanya senyum-senyum," katanya.
"Masa-masa ini membuat kami bersyukur dan menghargai satu sama lain. Kami semua bersimpati pada warga Victoria."
"Masih ada kecemasan pastinya, tapi kita akan sampai di tujuan. Kita ini orang Australia, orang optimis, positif dan kuat," ujar Catherine.
Pandemi virus corona tak begitu berpengaruh pada John dan Kay Hansford, pasangan warga Australia yang tinggal di Bathurst, kota pedalaman di New South Wales (NSW)
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan