Perbankan Dinilai Main Aman Dalam Penyaluran Kredit
Alasannya, perbankan belum efektif menjalankan perannya sebagai penggerak likuiditas.
”Sehingga kinerja perbankan Indonesia belum terlalu berdampak terhadap perekonomian,” urainya.
Di kawasan Asia Tenggara, sambung Engle, risiko sistemik terbesar dihadapi perbankan di Singapura.
Setelah itu, perbankan Malaysia, Vietnam, Thailand, baru Indonesia.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad menilai, perbankan di Indonesia menghindari sektor-sektor tertentu yang tingkat ketidakpastiannya tinggi.
Karena itu, perbankan cenderung memilih meminjamkan dana ke pegawai karena pengembaliannya dapat dilakukan dengan potong gaji.
”Di sisi lain, justru tidak menjadikan kinerja perbankan dalam negeri optimal,” imbuhnya.
Untuk memacu peran perbankan dalam menggerakkan perekonomian, pemerintah tahun ini akan mengucurkan kredit usaha rakyat di sektor yang lebih produktif.
Perbankan di Indonesia dinilai masih bermain aman dalam menyalurkan kredit.
- Bank Mandiri dan Lippo Group Berkolaborasi Memperluas Ekosistem Urban Terintegrasi
- Konsisten Berinovasi dan Transformasi Digital, Bank Mandiri Raih ISO 56002 Kitemark
- Avian Brands Gandeng BTN dalam Pemanfaatan Layanan Perbankan
- BRI Gandeng Tencent Cloud dan Hi Cloud Indonesia untuk Perkuat Kapabilitas Digital
- Bank Mandiri Berkomitmen Penuh Terapkan Prinsip ESG
- Tebar Apresiasi, BRI Serahkan Mobil & Logam Mulia kepada Pemenang 'Super AgenBRILink'