Perbatasan Tak Diurus, BNPP jadi Macan Ompong
Jumat, 07 Oktober 2011 – 02:30 WIB
JAKARTA - Badan Nasional Pengelola Perbatasan hingga kini belum bisa berfungsi maksimal. Badan strategis tersebut masih ditempatkan sebagai lembaga koordinatif tanpa fungsi operasional menyeluruh. Akibatnya, fungsi pengelolaan perbatasan yang semestinya bisa mendorong penuntasan masalah-masalah di wilayah perbatasan tidak bisa dituntaskan dengan maksimal.
Hal itu diungkap Anggota Komisi II DPR RI Malik Haramain. ’’Sejak awal kami sudah meminta agar BNPP diberi otoritas lebih untuk mengurus perbatasan. Bukan sekadar memerankan fungsi koordinatif semata,’’ kata Malik di Jakarta, Kamis (6/10).
Baca Juga:
Menurutnya, fungsi yang terbatas pada koordinasi menyebabkan beragam masalah di perbatasan tidak bisa segera diselesaikan dengan maksimal. Malik menyebut, akibat fungsi terbatas BNPP, lembaga tersebut belum menunjukkan progress kerja yang bagus.
’’Mengelola perbatasan itu bukan hanya soal pertahanan. Masalah kesejahteraan, pendidikan dan lain-lainnya juga wajib menjadi perhatian dalam pengelolaan perbatasan,’’ tegas Malik.
Idealnya, menurut Malik, BNPP mempunyai otoritas operasional yang bisa memobilisir anggaran-anggaran atau program lintas kementerian terkait masalah perbatasan.
JAKARTA - Badan Nasional Pengelola Perbatasan hingga kini belum bisa berfungsi maksimal. Badan strategis tersebut masih ditempatkan sebagai lembaga
BERITA TERKAIT
- Pemerintah Terus Berupaya Memberantas Judi Online dan Pinjol Ilegal
- Sinkronisasi Data Korban Galodo Sumbar, BNPB: 61 Orang Meninggal
- Uni Irma Apresiasi Respons Cepat Mentan Amran Bantu Petani Korban Galodo Sumbar
- Baru Keluar Lapas, Residivis Sabu-Sabu Ini Ditangkap Lagi
- Irjen Helmy Keluarkan Instruksi, Preman di Lampung Siap-Siap Saja
- TB Hasanuddin Tegaskan Pulau di Indonesia Tidak Boleh Diperjualbelikan