Perbatasan Venezuela Membara, Tentara Tembaki Rakyat dari Dekat

Perbatasan Venezuela Membara, Tentara Tembaki Rakyat dari Dekat
Ratusan demonstran di perbatasan Venezuela ditembaki tentara. Foto: Miami Herald

Massa yang kalah senjata pun melawan. Mereka melempari aparat dengan batu dan bom molotov. Di Urena, demonstran membarikade diri mereka dari aparat dengan membakar ban dan bus. Asap hitam hasil pembakaran menjadi selubung yang ideal untuk menghindari petugas.

Bentrok demonstran dan aparat pecah di beberapa titik perbatasan. Massa menuntut pemerintahan Maduro membuka perbatasan agar bantuan kemanusiaan bisa masuk. Tapi, pemimpin 56 tahun itu bergeming. Tetap tidak ada bantuan yang boleh masuk.

The Guardian melaporkan bahwa tiga truk pengangkut pangan dan obat-obatan terbakar di Jembatan Santander yang menghubungkan Venezuela dan Kolombia.

Dua truk berhasil masuk dari Brasil ke Kolombia, tapi hanya sampai di pos penjaga perbatasan. Pemerintah Kolombia melaporkan 285 orang penduduk Venezuela dirawat akibat luka-luka pascademo.

BACA JUGA: Cara Pasukan Elite Venezuela Menghabisi Pendukung Oposisi, Sangat Sadis

Di San Antonio del Tachira, Venezuela, belasan pria bersenjata menggunakan sepeda motor dan balaclava. Mereka menembaki warga sipil yang berkumpul menantikan truk bantuan masuk.

Sekitar enam dari belasan truk bantuan akhirnya kembali ke Cucuta, Kolombia. Pun demikian dengan yang dikirim dari Puerto Rico. Kapal yang membawa bantuan terpaksa balik kucing karena Angkatan Laut Venezuela mengancam akan menembak jika kapal terus melaju.

''Ini tak bisa dibiarkan. Memalukan,'' ujar Gubernur Puerto Rico Ricardo Rossello berang. Dia sudah menginformasikan pada pemerintah AS terkait insiden tersebut. (sha/c17/hep)


Aksi damai warga Venezuela mendesak agar bantuan kemanusiaan diperbolehkan masuk direspons timah panas oleh militer


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News