Perburuan Tiket Olimpiade 2020, Baru Eko Yuli Irawan yang Aman
Sebagai langkah awal, mereka harus mengembalikan total angkatan terbaik yang pernah dibuat sebelumnya.
Di kelas lamanya, 69 kg, Deni mampu membukukan 325 kg. Sementara itu, Triyatno pernah mengangkat hingga total 340 kg.
''Atlet angkat besi ini punya rekam jejak yang harus diulang. Saya rasa perubahan kelas tidak jadi masalah. Mereka harus membuat prestasi yang pernah dicapai itu,'' jelas Dirdja.
Dirdja mengakui punya segudang PR untuk mengembalikan angkatan mereka. Salah satunya adalah perbaikan teknik.
Namun, porsi latihan untuk setiap individu berbeda. Sebab, kebutuhan tiap lifter juga berbeda.
Misalnya Deni. Dia harus memperbanyak latihan dasar untuk meningkatkan power. Beda lagi dengan Eko.
Juara dunia 2018 itu sudah tidak punya problem dengan teknik. Fokus dia adalah mempertahankan berat badannya supaya tidak overweight.
Untuk Erwin yang usianya masih 18 tahun harus menjalani latihan pembentukan otot.
Tim nasional angkat besi Indonesia hanya memiliki waktu dua bulan untuk mempersiapkan diri terjun di Kejuaraan Dunia 2019 di Pattaya, Thailand, September mendatang.
- Menpora Dito Berharap Cabor Angkat Besi Raih Medali Emas di Olimpiade 2024
- Atlet Angkat Besi Rahmat Erwin Tatap Kejuaraan Dunia Seusai Raih Tiga Emas Asia
- Suku Biak Sangat Berduka atas Meninggalnya Lisa Rumbewas
- Pahlawan Olahraga Indonesia Lisa Rumbewas Meninggal Dunia
- Tradisi Medali Asian Games Terhenti, Eko Yuli Irawan Ungkap Penyebabnya
- Pupuk Indonesia Dukung Kejurnas Angkat Besi Senior di Bandung