Percepat Pembangunan Infrastruktur Transportasi, SWF jadi Alternatif Pendanaan di Luar APBN

Percepat Pembangunan Infrastruktur Transportasi, SWF jadi Alternatif Pendanaan di Luar APBN
Ilustrasi pembangunan infrastruktur. Foto: Ricardo/JPNN

Menhub mengungkapkan, beberapa proyek infrastruktur transportasi yang perlu dibangun dan tidak bisa mengandalkan APBN murni seperti: Pelabuhan Garonggong Sulsel, Pelabuhan Baru di Ambon dan Palembang, Bandara Singkawang.

Kemudian Bandara Fakfak dan Manokwari di Papua, Bandara Mentawai, Sea Plane di Bandaneira, LRT dan MRT di Bali, Medan, Bandung, Makassar, Surabaya, dan infrastruktur di daerah lainnya.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengapresiasi Menhub Budi Karya dan jajaran Kemenhub yang telah mendorong dan memanfaatkan berbagai skema pendanaan kreatif, selain APBN atau skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Menkeu mengatakan, sektor transportasi merupakan salah satu sektor yang paling terdampak dalam menghadapi pandemi Covid 19.

“Dengan dibentuknya INA diharapkan melahirkan instrumen pembiayaan untuk mengakselerasi pembangunan infrastruktur transportasi Indonesia. Karena bangkitnya sektor transportasi menandai pulihnya ekonomi Indonesia,” harap Menkeu.

SWF Indonesia atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI) terwujud dengan nama Indonesia Investment Authority (INA) dan jajaran direksinya telah disahkan oleh Presiden RI Joko Widodo pada 16 Februari 2021.

Berdasarkan data SWF di dunia terdapat lima SWF terbesar yaitu Norway Government Pension Fund Global, China Investment Corporation, Hongkong Monetary Authority Investment Portfolio, Abu Dhabi Investment Authority, dan Kuwait Investment Authority.(chi/jpnn)


Pendanaan pembangunan infrastruktur transportasi melalui SWF diharapkan bisa mempercepat pembangunan infrastruktur transportasi di Indonesia.


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News