Percepatan Kota Pempek sebagai Model Sport Tourism Nasional

Percepatan Kota Pempek sebagai Model Sport Tourism Nasional
Menpar Arief Yahya. Foto: Dok.JPNN

Dia mencontohkan, KEK Tanjung Lesung itu 1.500 ha. KEK Mandalika 1.200 ha. KEK Tanjung Kelayang Belitung itu 324,4 ha. Inilah yang akan menjadi pendorong kuat orang untuk datang, seperti Nusa Dua Bali yang seluas 350 ha itu dibangun dulu, untuk men-drive Bali. “Jadi harus ada cara kreatif, agar tidak semuanya menunggu dana dari pusat. Sudah hampir pasti tidak cepat, kalau menunggu APBN untuk membangun pariwisata di Sumsel,” ujarnya.

Bagaimana dengan homestay? “Kami punya kerjasama dengan Kementerian PU PR, yang sudah diamanatkan oleh Presiden Joko Widodo, untuk membanguhn 1 juta rumah. Saya sudah minta ke Pak Presiden dan Pak Men-PUPR, untuk mendapatkan 10 persen dari jatah 1 juta rumah itu. Jadi ada 100 ribu yang dialokasikan untuk kepentingan kemenpar,” kata dia.

Dana itu akan diarahkan untuk membuat homestay di kawasan yang diprogramkan menjadi destinasi nasional. BTN –Bank Tabungan Negara-- juga sudah setuju, dengan skema itu. 

“Yakni masyarakat bisa kredit dengan sangat murah. Dari harga pagu Rp 150 juta, uang muka hanya 1 persen, atau Rp 1,5 juta. Bunga 5 persen fixed, dengan masa cicilan 20 tahun. Jadi cicilan setiap bulannya hanya sekitar Rp 800 ribu, maka dengan 4 akhir pekan rata-rata disewa sekali saja, sudah mampu membayar cicilannya,” jelas Menpar.

Hal serupa juga bisa digunakan untuk toilet bersih. Masyarakat bisa memiliki toilet untuk pariwisata itu, dengan syarat yang mudah. Jika per kepala membayar tiket Rp 2.000 saja, sudah bisa membayar cicilan bank. 

“Syaratnya, jangan dikelola oleh Pemda, karena reputasi Pemda itu bisa membangun tak bisa merawat. Rata-rata toilet yang dikelola pemda itu selalu jorok dan bau. Sekedar diketahui, Indonesia itu paling jelek soal hygiene and healty dalam World Economic Forum Competitiveness Index. Makanya saya ingin ini dikelola oleh UMKM, nanti diajarkan bagaimana manajemennya,” ungkapnya.

Jika Gubernur Alex Noerdin setuju dengan konsep ini, Kemenpar akan mengalokasikan 1.000 homestay dan 1.000 toilet bersih ke Sumsel. Dan ini akan menjadi program pertama yang bisa cepat dieksekusi. 

“Saya sampaikan, bahwa supporting ini bukan hanya untuk Kota Palembang saja, tetapi diatur se Sumsel. Kita sepakat menggunakan ikon Musi, dengan area se-Sumsel. Harus Indonesia Incorporated, harus kompak satu bupati dengan bupati yang lain,” kata dia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News