Percetakan Pemenang Tender Unas Belum Dibayar

Percetakan Pemenang Tender Unas Belum Dibayar
Percetakan Pemenang Tender Unas Belum Dibayar

jpnn.com - JAKARTA--Ujian Nasional (unas) 2013 sudah berlangsung sejak April lalu. Tetapi hingga kini percetakan pemenang tender pengganaan naskah ujian belum menerima uang pembayaran. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berlasan pihak percetakan harus melayangkan nota penagihan dulu, baru uang cair.

Wakil Mendikbud Bidang Pendidikan Musliar Kasim menuturkan, tidak ada persoalan serius dalam pembayaran tagihan tender penggandaan naskah unas. "Murni urusan administrasi, percetakan harus melayangkan duru surat tagihannya," katanya.

Seperti diketahui pelaksanaan unas menjadi wewenang Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud. Musliar yang sekarang merangkap jabatan sebagai Plt Kabalitbang mengatakan, anggaran tender unas yang belum dibayarkan itu bukan disebabkan karena kekosongan jabatan definitif  Kabalitbang. Dia mengatakan bahwa saat ini posisi Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) tender unas dipegang oleh sekretaris Balitbang.

"Jadi tidak ada kaitan antara kekosongan jabatan Kabalitbang berpengaruh pada urusan pembayaran," jelas dia.

Musliar menceritakan bahwa percetakan wajib melayangkan nota atau surat tagihan ke Kemendikbud. Dalam surat ini ditulis secara rinci pengeluaran yang sudah dilakukan oleh pihak percetakan harus diverifikasi oleh tim Kemendikbud. Hasil verifikasi ini memunculkan dua kemungkinan. Yakni pembayaran oleh Kemendikbud sesuai dengan nominal tagihan yang disusun percetakan. Peluang kedua adalah, jumlah pembayaran oleh Kemendikbud lebih kecil dari tagihan percetakan.

Kenapa kok bisa menyusut? Musliar mengatakan selama penyelenggaraan Unas 2013 terjadi sejumlah persoalan. Misalnya jumlah naskah ujian kurang, kasus keterlambatan pengiriman, dan sejenisnya. Dari segala kekurangan ini, bisa membuat nominal pembayaran tagihan di bawah nilai lelang. "Kami tidak bisa membayar penuh, jika pengerjaannya ada kekurangan. Karena menyangkut pelaporan keuangan negara," tandas Musliar.

Dia mencontohkan ada paket pengerjaan naskah unas senilai Rp 2 miliar. Pihak percetakan bisa saja tidak menerima utuh Rp 2 miliar itu, karena ada kekurangan dalam pengerjaannya.

Informasi dari lingkungan Kemendikbud saat ini sudah ada dua percetakan yang telah melayangkan nota penagihan. Tetapi Musliar belum bisa membeber nama-nama percetakan ini. Total anggaran penyelenggaraan unas 2013 mencapai Rp 600 miliar. Sebagaian besar anggaran habis untuk urusan penggandaan dan distribusi naskah ujian. (wan)


JAKARTA--Ujian Nasional (unas) 2013 sudah berlangsung sejak April lalu. Tetapi hingga kini percetakan pemenang tender pengganaan naskah ujian belum


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News