Wapres Harap Seni Tradisi Masuk Kurikulum Sekolah

Wapres Harap Seni Tradisi Masuk Kurikulum Sekolah
Wapres Harap Seni Tradisi Masuk Kurikulum Sekolah

jpnn.com - JAKARTA - Di tengah serbuan arus informasi global, seni tradisi harus berupaya keras untuk mempertahankan eksistensinya. Peminat seni tradisi makin berkurang, khususnya di kalangan generasi muda. Karena itu, Wapres Boediono meminta agar upaya memasukkan seni tradisi ke dalam kurikulum sekolah, bisa terwujud.

 

"Upaya untuk memasukkan seni tradisi ke sekolah melalui pendidikan intra atau ekstrakurikuler, harus terus diaktifkan," ujar Boediono saat membuka Wayang World Puppet Carnival 2013 di Taman Mini Indonesia Indah, kemarin (2/9).

Boediono menuturkan peminat seni tradisi memang tidak akan hilang. Namun, besar kemungkinan hal tersebut bakal menyempit hanya pada sekelompok pecinta dan pemerhati khusus. Karena itu, kata dia, pelestari budaya senior tidak bisa berharap bahwa seni tradisi bisa menjadi budaya massal, mengingat saingan dunia global saat ini.

Pada masa sekarang, lanjut Boediono, generasi muda dihadapkan pada banyak pilihan. Untuk mengambil hati kalangan anak muda, maka seni tradisi harus dikemas sesuai dengan perkembangan jaman.

"Tidak ada pilihan lain selain seni tradisi berupaya menjadi bagian dari apa yang mereka pilih dengan terus mengembangkan kesenian dan kebudayaan dengan pendekatan kemasan dan variasi yang menarik bagi zamannya," lanjutnya.

Boediono pun mencontohkan, seni suara opera di Italia yang tidak menjadi budaya massal namun tetap diapresiasi dan dipelihara dengan baik. Di samping itu, seni tradisi tersebut juga benar-benar diperhatikan esensi serta pembibitan generasi muda. "Inilah bentuk realistis yang bisa kita dapat dari seni budaya kita, ini yang dihadapi oleh generasi muda kita sehingga budaya klasik ini bisa terus berkembang," katanya.

Mantan Gubernur Bank Indonesia itu meyakini, budaya bukanlah sebuah hasil akhir yang statis. Meski esensi dasarnya sama, namun kemasan, penampilan atau variasi dari zaman ke zaman akan selalu berubah. Esensi wayang pun bisa bermacam-macam.

JAKARTA - Di tengah serbuan arus informasi global, seni tradisi harus berupaya keras untuk mempertahankan eksistensinya. Peminat seni tradisi makin

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News