Percetakan Unas Banyak Masalah

Percetakan Unas Banyak Masalah
Percetakan Unas Banyak Masalah
Pengawasannya, lanjut Djemari, dari perguruan tinggi. Sesuai aturan, seharusnya selama seminggu proses pencetakan naskah tidak ada yang boleh keluar masuk sembarangan. ”Itu resiko pengamanan. Yang kita harapkan seperti itu,” pintanya.

Laporannya, kata Djemari, ada beberapa percetakan yang melanggar. Orang-orang yang keluar masuk tidak ada yang mengetahui. ”Usulan untuk perguruan tinggi yang mencetak naskah ada. Kita sesuai aturan yang berlaku saja.  Yang aman bagaimana. Kadang-kadang, yang murah tidak aman. Sekitarnya tidak ada yang menjaga. Mereka tidak boleh mencetak bahan lain. Satu tahun lalu ada yang mencetak ini itu. Hal seperti ini yang kita tegas lagi,” urainya.

Menurutnya, naskah Unas tidak rahasia-rahasia betul. Soal menjadi rahasia negara sebelum digunakan. Tapi, setelah dipakai luntur kerahasiaan tersebut. Selama ini, juga tidak ada ketegasan dari daerah terhadap percetakan yang melanggar. ”Kalau melanggar sanksi betul. Mohon kerjasama dengan Kemendagri. Sebab, daerah yang punya sekolah,” katanya.

Djemari berharap pos Unas ini bisa segera selesai Oktober ini. Sehingga dapat dilakukan sosialisasi pelaksanaan ujian. Jangan sampai terjadi seperti tahun lalu, dimana sosialisasi dan pelaksanaan ujian sangat mepet, sehingga ada sekolah yang tidak mengetahuinya. ”Tahun lalu pos Unas dibentuk Januari. Februari mulai sosialisasi. Sekarang kita mau Oktober sudah mulai sosialisasi,” tandasnya. (cdl)

JAKARTA – Percetakan menjadi salah satu titik paling rawan terjadinya kecurangan dalam pelaksanaan ujian nasional (Unas). Hampir setiap tahun


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News