Perdagangan Manusia di Indonesia: Dari Pengantin Pesanan Sampai Dijual Suami

Dengan alasan itu, menurutnya, calo-calo atau jaringan perdagangan manusia pergi ke desa-desa utuk mencari mangsa dengan berbagai cara
"Mereka memberikan iming-iming ke calon korban dengan menawarkan pekerjaan yang enak, gaji besar dan tidak usah membawa apa-apa," kata Suster Laurentina.
"Banyak juga anak-anak ditawarkan beasiswa namun akhirnya dijual." katanya lagi.
Sama seperti modus penipuan lainnya, ia mengatakan identitas korban seringkali dipalsukan oleh calo dan membuat sulit baginya jika hendak melacak kasus.

Selain sudah membantu masalah imigran sejak tahun 2012, Suster Laurentina juga sudah tiga tahun membantu mengurus jenazah para migran yang meninggal di Malaysia.
"Tahun 2017 ada 62 orang meninggal, tahun 2018 105 orang. Di tahun 2019 ada 119 jenazah dan di tahun 2020 ini sudah ada 33 jenazah," katanya.
Ia mengatakan kebanyakan yang mereka tolong tidak memiliki dokumen.
Masalah perdagangan manusia di Indonesia memburuk setiap tahunnya, apalagi di tengah situasi pandemi COVID-19
- Dunia Hari Ini: Setidaknya Delapan Orang Tewas Setelah Serangan India ke Pakistan
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Prostitusi di Aceh: Mbak ISK Sudah di Kamar, yang Pesan Ternyata Polisi
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM