Perempuan Saudi Mendobrak Patriarki

Pada Jumat (11/1) Rahaf menonaktifkan akun Twitter-nya. Pada hari yang sama, dia berangkat menuju ke Toronto, Kanada. UNHCR sebelumnya memang mendekati Australia dan Kanada untuk menerima Rahaf.
Tidak disebutkan alasan mengapa Kanada yang terpilih. BBC melansir bahwa pemilihan itu sangat mungkin karena sikap Australia yang kurang menyambut pencari suaka dan pernyataan Menteri Dalam Negeri Peter Dutton yang menegaskan bahwa tidak ada perlakuan khusus bagi Rahaf.
Mengutip Kementerian Tenaga Kerja dan Pembangunan Sosial, The Insider melaporkan bahwa pada 2015 ada 577 perempuan yang berusaha kabur dari Saudi. Tapi, itu hanyalah ujung gunung es. Sebab, banyak keluarga yang memilih bungkam karena takut akan stigma negatif yang bakal diterima. (sha/c7/hep)
Arab Saudi adalah negara yang tidak ramah bagi perempuan. Budaya patriarki yang kelewat kuat membuat banyak kaum hawa merasa terkekang
Redaktur & Reporter : Adil
- Belum Puas, Prabowo Ingin Biaya Haji RI Lebih Murah Lagi
- Ingin Kunjungi Arab Saudi, Prabowo Berencana Bangun Perkampungan Haji Indonesia
- 2 Kartu Merah, Uzbekistan Juara Piala Asia U-17 2025
- Perkuat Hubungan Dua Negara, Mohsein Saleh Al Badegel Pertemukan Bamsoet & KADIN Saudi
- MIND ID Terima Kunjungan Menteri Perindustrian dan SDM Arab Saudi di Indonesia
- Kementerian P2MI Memfasilitasi Kepulangan 124 Pekerja Migran dari Arab Saudi