Perempuan Saudi Mendobrak Patriarki

Perempuan Saudi Mendobrak Patriarki
Rahaf Mohammed Al Qunun (kaus hitam), gadis 18 tahun asal Arab Saudi yang lari dari rumah lantaran diancam akan dibunuh oleh keluarganya. Foto: EPA/Imigrasi Thailand

Pada Jumat (11/1) Rahaf menonaktifkan akun Twitter-nya. Pada hari yang sama, dia berangkat menuju ke Toronto, Kanada. UNHCR sebelumnya memang mendekati Australia dan Kanada untuk menerima Rahaf.

Tidak disebutkan alasan mengapa Kanada yang terpilih. BBC melansir bahwa pemilihan itu sangat mungkin karena sikap Australia yang kurang menyambut pencari suaka dan pernyataan Menteri Dalam Negeri Peter Dutton yang menegaskan bahwa tidak ada perlakuan khusus bagi Rahaf.

Mengutip Kementerian Tenaga Kerja dan Pembangunan Sosial, The Insider melaporkan bahwa pada 2015 ada 577 perempuan yang berusaha kabur dari Saudi. Tapi, itu hanyalah ujung gunung es. Sebab, banyak keluarga yang memilih bungkam karena takut akan stigma negatif yang bakal diterima. (sha/c7/hep)


Arab Saudi adalah negara yang tidak ramah bagi perempuan. Budaya patriarki yang kelewat kuat membuat banyak kaum hawa merasa terkekang


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News