Pergi ke Puncak ketika Musim Turis Timur Tengah Tiba (2)
Tunggu Suami Kontrak Balik karena Baru Dibayar Separo
Selasa, 12 Mei 2009 – 06:36 WIB
Tapi, dia menampik anggapan bahwa hubungan tersebut dilakukan di tempat umum. ''Ya enggak lah. Memang kadang-kadang rewel kayak anak kecil. Tapi, tidak pernah kalau sampai di tempat umum,'' tegasnya.
Tahun pertama pernikahannya, kata Dewi, hubungan keduanya berjalan tiga bulan. Yakni, antara Mei hingga Juli. Setelah itu, Abdul kembali ke negaranya. Selama ditinggal pergi suaminya, Dewi tidak tinggal di vila. Dia kembali ke rumahnya. ''Pokoknya kalau suami datang, saya menginap di vila. Kalau dia pergi ke negaranya, ya saya balik lagi ke rumah sendiri,'' jelasnya.
Namun, musim Arab tahun ini, Abdul tak juga mengunjungi Dewi. Padahal, biasanya akhir April dia sudah datang. Namun, hingga memasuki Mei, dia tak juga datang. Kendati ditinggal, Dewi tak punya niat untuk kabur.
Dia juga berharap suaminya itu datang. Bukan karena cinta. ''Dia kan baru bayar separo dari nilai kontrak. Jadi, ya saya tunggu dulu. Janjinya sih sisanya mau dibayar musim Arab tahun ini,'' ungkapnya. (bersambung/kum)
Meski diiming-imingi duit jutaan hingga puluhan juta rupiah, tak semua wanita di Cisarua, Bogor, mau dikawin kontrak oleh para turis asal Timur Tengah.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor